Merupakan komunikasi berupa informasi berita tertulis ataupun gambar. Gambar yang dikirim berupa gambar hidup (video) ataupun gambar diam (statis).
Contoh dari komunikasi berita dan gambar adalah :
a. Komunikasi telegraf
b. Komunikasi telex
c. Komunikasi faximile
d. Komunikasi siaran televise
a. Komunikasi telegraf
b. Komunikasi telex
c. Komunikasi faximile
d. Komunikasi siaran televise
a. TELEGRAF
Telegraf adalah sistem komunikasi yang menggunakan peralatan listrik untuk mengirimkan dan menerima sinyal sesuai dengan kode dalam bentuk pulsa listrik. Telegraf mengirimkan sinyal untuk jarak yang jauh melalui kabel-kabel.
Telegraf pertama kali ditemukan oleh Samuel Finley Breese Morse, peneliti Amerika tahun 1837 dan di Inggris pada tahun yang sama oleh seorang fisikawan Sir Charles Wheatstone yang bekerja sama dengan seorang insinyur Inggris Sir William F. Cooke.
Morse menggunakan kode-kode sederhana untuk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan menggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal. Kode morse hanya bisa dikirimkan dengan baik sejauh 32 km. Untuk jarak yang lebih jauh, sinyal-sinyal yang diterima menjadi terlalu lemah untuk direkam, oleh karena itu dibangun peralatan relai disetiap kurang dari 32 km dari stasiun sinyal. Relai berfungsi untuk mengulangi sinyal yang diterima dan mengirimkannya kembali. Relai terdiri dari sakelar yang dioperasikan secara elektromagnetik.
Telegraf adalah sistem komunikasi yang menggunakan peralatan listrik untuk mengirimkan dan menerima sinyal sesuai dengan kode dalam bentuk pulsa listrik. Telegraf mengirimkan sinyal untuk jarak yang jauh melalui kabel-kabel.
Telegraf pertama kali ditemukan oleh Samuel Finley Breese Morse, peneliti Amerika tahun 1837 dan di Inggris pada tahun yang sama oleh seorang fisikawan Sir Charles Wheatstone yang bekerja sama dengan seorang insinyur Inggris Sir William F. Cooke.
Morse menggunakan kode-kode sederhana untuk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan menggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal. Kode morse hanya bisa dikirimkan dengan baik sejauh 32 km. Untuk jarak yang lebih jauh, sinyal-sinyal yang diterima menjadi terlalu lemah untuk direkam, oleh karena itu dibangun peralatan relai disetiap kurang dari 32 km dari stasiun sinyal. Relai berfungsi untuk mengulangi sinyal yang diterima dan mengirimkannya kembali. Relai terdiri dari sakelar yang dioperasikan secara elektromagnetik.
Sinyal-sinyal yang dikirimkan oleh telegraf merupakan kode-kode sederhana yang mewakili pesan-pesan. Sinyal-sinyal dikirimkan dengan menggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal. Kode-kode sederhana itu disebut dengan kode Morse, sesuai dengan nama penemunya.
Operator telegraf mengirimkan sinyal-sinyal menggunakan sebuat peralatan yang menginterupsi aliran listrik disebuah kabel. Sebuah peralatan dipenerima akan mengubah sinyal-sinyal menjadi rangkaian bunyi kedutan. Kemudian operator telegraf menerjemahkannya menjadi kata-kata. Pesan yang dikirimkan melalui telegraf disebut telegram.
Kode Morse adalah sebuah sistem pengiriman pesan yang menggunakan kombinasi suara panjang dan pendek dalam berbagai cara yang bervariasi untuk mengkodekan huruf-huruf, bilangan-bilangan, dan karakter-karakter yang lain. Suara pendek disebut dengan dit (.), dan suara panjang disebut dah (-).Sistem telegraf kemudian segera digunakan untuk bisnis yang membutuhkan pengiriman pesan secara cepat untuk jarak jauh, seperti surat kabar.
Telegraf kabel bawah laut pertama dibangun dibawah laut Samudra Atlantik tahun 1858.Walaupun sekarang sudah tidak digunakan lagi dalam komunikasi sehari-hari, kode morse masih tetap digunakan di dunia pelayaran, militer, dan kondisi darurat untuk meminta bantuan.
Operator telegraf mengirimkan sinyal-sinyal menggunakan sebuat peralatan yang menginterupsi aliran listrik disebuah kabel. Sebuah peralatan dipenerima akan mengubah sinyal-sinyal menjadi rangkaian bunyi kedutan. Kemudian operator telegraf menerjemahkannya menjadi kata-kata. Pesan yang dikirimkan melalui telegraf disebut telegram.
Kode Morse adalah sebuah sistem pengiriman pesan yang menggunakan kombinasi suara panjang dan pendek dalam berbagai cara yang bervariasi untuk mengkodekan huruf-huruf, bilangan-bilangan, dan karakter-karakter yang lain. Suara pendek disebut dengan dit (.), dan suara panjang disebut dah (-).Sistem telegraf kemudian segera digunakan untuk bisnis yang membutuhkan pengiriman pesan secara cepat untuk jarak jauh, seperti surat kabar.
Telegraf kabel bawah laut pertama dibangun dibawah laut Samudra Atlantik tahun 1858.Walaupun sekarang sudah tidak digunakan lagi dalam komunikasi sehari-hari, kode morse masih tetap digunakan di dunia pelayaran, militer, dan kondisi darurat untuk meminta bantuan.
b. TELEX
Konsep dasar dan mekanisme kerja pesawat telexyaitu :
ü Pada saat telex yang mengirimkan data maka telex akan mengacak plain text ke dalam chiper text (Encrpyted) sebelum dikirimkan ke pesawat telex penerima, Pesawat telex pengirim akan melakukan dial-up terhadap telex penerima sesuai dengan nomor protokol/id yang telah ditentukan untuk verifikasi ID dan register, setelah itu baru data dikirimkan/ditransmit ke pesawat telex penerima.
ü Pada saat data ditermia/receive telex penerima, maka pesawat telex penerima akan memecah chiper text menjadi Real text (Decrypted) yang bisa dibaca secara alfabet oleh telex penerima, Itulah pengertian mengenai konsep dasar dan mekanime kerja PC Telex/Pesawat telex dan sejenisnya.
ü Pada saat data ditermia/receive telex penerima, maka pesawat telex penerima akan memecah chiper text menjadi Real text (Decrypted) yang bisa dibaca secara alfabet oleh telex penerima, Itulah pengertian mengenai konsep dasar dan mekanime kerja PC Telex/Pesawat telex dan sejenisnya.
PC Telex digunakan untuk kirim terima data khusus (telegram) yang sifatnya internal dan juga menggunakan jaringan internal, Maka dari itu pesawat telex memiliki keamanan/securitas pengiriman dan penerimaan data yang cukup tinggi, karena jaringan komunikasinya saja sudah internal dan menggunakan frekuensi khusus.
Tidak seperti Faximile dan lainnya yang menggunakan jaringan Public dan sifatnya lebih umum. Pada era komputerisasi seperti sekarang ini pesawat telex yang identik dengan cryptografie (sandi morse) di konversi menjadi PC Telex, yang artinya tetap mempertahankan konsep kerja dan fungsi dasar pesawat telex dalam kirim dan terima data, Tetapi sekarang dikembangkan dengan lebih memanfaatkan PC sebagai mediatornya, terutama memanfaatkan kinerja perangkat modem untuk dial up (Jaringan Lokal/Internal) dan memanfaatkan sistem telekomunikasi berbasis TCP/IP menggunakan LAN Card (NIC).Sehingga dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi terutama PC ini, maka Telex menjadi semakin portable dan flexible di kembangkan securitas maupun operasionalnya yang semakin familiar, dengan tetap mempertahankan mekanisme kerja dan fungsi dasarnya sebagai perangkat komunikasi internal dengan register yang sangat khusus.
Tidak seperti Faximile dan lainnya yang menggunakan jaringan Public dan sifatnya lebih umum. Pada era komputerisasi seperti sekarang ini pesawat telex yang identik dengan cryptografie (sandi morse) di konversi menjadi PC Telex, yang artinya tetap mempertahankan konsep kerja dan fungsi dasar pesawat telex dalam kirim dan terima data, Tetapi sekarang dikembangkan dengan lebih memanfaatkan PC sebagai mediatornya, terutama memanfaatkan kinerja perangkat modem untuk dial up (Jaringan Lokal/Internal) dan memanfaatkan sistem telekomunikasi berbasis TCP/IP menggunakan LAN Card (NIC).Sehingga dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi terutama PC ini, maka Telex menjadi semakin portable dan flexible di kembangkan securitas maupun operasionalnya yang semakin familiar, dengan tetap mempertahankan mekanisme kerja dan fungsi dasarnya sebagai perangkat komunikasi internal dengan register yang sangat khusus.
c. Faximile
Sejarah Adanya Mesin Faximile
Tahun 1960
Kata faksimile berasal dari bahasa latin yaitu 'fac simile' (make similar), yang artinya membuat salinan yang sama dengan aslinya. Di berbagai tempat, mesin faks juga dikenal sebagai telecopier.
Kata faksimile berasal dari bahasa latin yaitu 'fac simile' (make similar), yang artinya membuat salinan yang sama dengan aslinya. Di berbagai tempat, mesin faks juga dikenal sebagai telecopier.
Faximile
Mesin faks pertama kali dibuat dan dipatenkan pada tahun 1843 oleh Alexander Bain, seorang fisikawan Skotlandia. Awalnya Alexander Bain tengah mengembangkan alat komunikasi yang disebut telegraf. Penemuan inilah yang menjadi bentuk awal dari mesin faks. Mesin faks buatan Bain ini berdasarkan prinsip kerja jam elektrik yang sebelumnya ia temukan.
Pada tahun 1862, fisikawan Italia Giovanni Caselli membangun sebuah mesin yang dia disebut pantelegraph (perpaduan antara pantograph dan telegraf), yang didasarkan pada penemuan Bain. Ia kemudian membuka layanan komersial telefaks yang pertama antara Lyon dan Paris, pada tahun 1865.
Ide tentang mesin faks ini kemudian diperbaiki oleh Frederick Bakewell yang membuat beberapa perbaikan pada desain awal Bain. Kemudian pada tahun 1851, Bakewell mendemonstrasikan karyanya tersebut pada suatu pameran besar di London. Ternyata sistem awal yang dibuat oleh Bakewell dan Bain masih sangat lemah dan hanya mampu menghasilkan gambar dengan kualitas buruk. Hal ini terjadi karena masih belum sesuainya mekanisme pada sistem pengiriman dan penerimaan.
Kemudian seorang penemu dari Inggris, Shelford Bildwell, menyusun suatu scanning phototelegraph, yaitu suatu telefaks mesin pertama yang mampu melakukan scanning dalam bentuk dua dimensi. Penemuan itu terus dikembangkan oleh para ahli hingga pada tahun 1929 ditemukan hellschreiber oleh Rudolf Hell, yang menjadi penggagas awal dalam mekanisme pengiriman dan scanning dokumen pada mesin faks.
Selama bertahun-tahun, mesin faks tetap rumit, mahal dan sulit untuk digunakan, namun pada tahun 1966 Xerox memperkenalkan telecopier Magnafax, mesin faks yang lebih mudah digunakan dan dapat dihubungkan ke saluran telepon. Dengan menggunakan mesin ini, dokumen surat membutuhkan waktu sekitar enam menit untuk dikirimkan. Walaupun prosesnya lambat, namun pada waktu itu, hal tersebut sudah merupakan sebuah kemajuan teknologi yang besar.
Meskipun peralatan untuk mengirimkan dokumen cetak secara elektronik telah ada sejak awal abad ke-19, namun mesin faks mulai banyak digunakan dan dianggap menguntungkan pada pertengahan tahun 1970-an. Mesin faks digital pertama pada masa itu menjadi sangat popular di Jepang karena adanya kebutuhan yang sangat penting terhadap mesin faks. Kemudian mesin faks menjadi begitu mudah dijangkau sehingga akhirnya terkenal ke seluruh dunia.
Seiring berjalannya waktu, mesin faks terus mengalami perkembangan, terutama dalam hal perbaikan kecepatan transmisinya (pengirimannya). Hal ini terjadi karena semakin besar kecepatan transmisi, semakin cepat pula dokumen dapat terkirimkan.
Pada tahun 1862, fisikawan Italia Giovanni Caselli membangun sebuah mesin yang dia disebut pantelegraph (perpaduan antara pantograph dan telegraf), yang didasarkan pada penemuan Bain. Ia kemudian membuka layanan komersial telefaks yang pertama antara Lyon dan Paris, pada tahun 1865.
Ide tentang mesin faks ini kemudian diperbaiki oleh Frederick Bakewell yang membuat beberapa perbaikan pada desain awal Bain. Kemudian pada tahun 1851, Bakewell mendemonstrasikan karyanya tersebut pada suatu pameran besar di London. Ternyata sistem awal yang dibuat oleh Bakewell dan Bain masih sangat lemah dan hanya mampu menghasilkan gambar dengan kualitas buruk. Hal ini terjadi karena masih belum sesuainya mekanisme pada sistem pengiriman dan penerimaan.
Kemudian seorang penemu dari Inggris, Shelford Bildwell, menyusun suatu scanning phototelegraph, yaitu suatu telefaks mesin pertama yang mampu melakukan scanning dalam bentuk dua dimensi. Penemuan itu terus dikembangkan oleh para ahli hingga pada tahun 1929 ditemukan hellschreiber oleh Rudolf Hell, yang menjadi penggagas awal dalam mekanisme pengiriman dan scanning dokumen pada mesin faks.
Selama bertahun-tahun, mesin faks tetap rumit, mahal dan sulit untuk digunakan, namun pada tahun 1966 Xerox memperkenalkan telecopier Magnafax, mesin faks yang lebih mudah digunakan dan dapat dihubungkan ke saluran telepon. Dengan menggunakan mesin ini, dokumen surat membutuhkan waktu sekitar enam menit untuk dikirimkan. Walaupun prosesnya lambat, namun pada waktu itu, hal tersebut sudah merupakan sebuah kemajuan teknologi yang besar.
Meskipun peralatan untuk mengirimkan dokumen cetak secara elektronik telah ada sejak awal abad ke-19, namun mesin faks mulai banyak digunakan dan dianggap menguntungkan pada pertengahan tahun 1970-an. Mesin faks digital pertama pada masa itu menjadi sangat popular di Jepang karena adanya kebutuhan yang sangat penting terhadap mesin faks. Kemudian mesin faks menjadi begitu mudah dijangkau sehingga akhirnya terkenal ke seluruh dunia.
Seiring berjalannya waktu, mesin faks terus mengalami perkembangan, terutama dalam hal perbaikan kecepatan transmisinya (pengirimannya). Hal ini terjadi karena semakin besar kecepatan transmisi, semakin cepat pula dokumen dapat terkirimkan.
Pengertian Faximile
Fax atau yang juga bisa disebut faximile, adalah media transmisi yang dapat mengirimkan text maupun gambar. Pengalamatannya menggunakan nomor telephone yang disambungkan dengan printer ataupun alat output lainnya. Dengan perkembangan zaman, maka transmisi faximile dapat melalui kabel, nirkabel maupun lewat internet. Adapun cara pengirimannya adalah sebagai berikut.
Data ( baik berbentuk text maupun gambar) discan dengan mesin faximile, lalu data tersebut dikonversi menjadi bentuk bitmap. Kemudian data tesebut dimodulasikan dalam bentuk sinyal,baik berupa sinyal am, fm, maupun pm. Setelah sinyal tersebut dikirimkan, dan diterima oleh mesin fax yang dikirimi. Sinyal tersebut di codekan lagi atau di-demodulasi menjadi bentuk bitmap lalu diprint menjadi data output.
Data ( baik berbentuk text maupun gambar) discan dengan mesin faximile, lalu data tersebut dikonversi menjadi bentuk bitmap. Kemudian data tesebut dimodulasikan dalam bentuk sinyal,baik berupa sinyal am, fm, maupun pm. Setelah sinyal tersebut dikirimkan, dan diterima oleh mesin fax yang dikirimi. Sinyal tersebut di codekan lagi atau di-demodulasi menjadi bentuk bitmap lalu diprint menjadi data output.
Sinyal yang digunakan dalam faximile
ü AM ( Amplitudo modulasi)
o Adalah modulasi yang menggunakan perbedaan Amplitudo ( tinggi gelombang) sebagai pembeda antara sinyal yang menyatakan ‘o’ dengan sinyal yang menyatakan ‘1’. Dalam sinyal AM frekuensi yang digunakan tetap. Biasanya, untuk menyadikan sinyal ‘0’ menggunakan gelombang yang beramplitudo kecil, sedangkan untuk menyandikan sinyal ‘1’, menggunakan gelombang yang menggunakan gelombang yang beramplitudo besar. Contoh, untuk menyandikan sinyal ‘0’ menggunakan gelombang yang beramplitudo 2 cm. dan untuk menyandikan sinyal ‘1’ menggunakan gelaombang yang beramplitudo 4 cm. dengan catatan, panjang gelombang sama. Keunggulan dari sinyal AM adalah sinyal ini dapat digunakan dalam medan pegunungan, tempat-tempat yang dikelilingi oleh tebing-tebing, hutan. Namun, kualitas data yang dikirimkan melalui sinyal AM kurang dari kualitas data yang dikirimkan melalui sinyal FM dan PM. Hal ini dikarenakan Amplitudo sinyal yang selalu berganti-ganti. Maka apabila data yang dikirim berupa suara, terkadang suara tersebut akan hilang timbul karena lemahnya sinyal.
o Adalah modulasi yang menggunakan perbedaan Amplitudo ( tinggi gelombang) sebagai pembeda antara sinyal yang menyatakan ‘o’ dengan sinyal yang menyatakan ‘1’. Dalam sinyal AM frekuensi yang digunakan tetap. Biasanya, untuk menyadikan sinyal ‘0’ menggunakan gelombang yang beramplitudo kecil, sedangkan untuk menyandikan sinyal ‘1’, menggunakan gelombang yang menggunakan gelombang yang beramplitudo besar. Contoh, untuk menyandikan sinyal ‘0’ menggunakan gelombang yang beramplitudo 2 cm. dan untuk menyandikan sinyal ‘1’ menggunakan gelaombang yang beramplitudo 4 cm. dengan catatan, panjang gelombang sama. Keunggulan dari sinyal AM adalah sinyal ini dapat digunakan dalam medan pegunungan, tempat-tempat yang dikelilingi oleh tebing-tebing, hutan. Namun, kualitas data yang dikirimkan melalui sinyal AM kurang dari kualitas data yang dikirimkan melalui sinyal FM dan PM. Hal ini dikarenakan Amplitudo sinyal yang selalu berganti-ganti. Maka apabila data yang dikirim berupa suara, terkadang suara tersebut akan hilang timbul karena lemahnya sinyal.
ü FM ( Frekuensi Modulasi)
o Adalah modulasi yang menggunakan perbedaan frekuensi gelombang sebagai pembeda antara sinyal yang menyatakan ‘o’ dengan sinyal yang menyatakan ‘1’. Dalam sinya FM amplitude yang digunakan tetap. Biasanya untuk sinyal yang menyandikan 0 digunakan frekuensi rendah, dan untuk sinyal yang menyandikan 1 digunakan frekuensi tinggi. Contoh, untuk sinyal ‘0’ maka digunakan 1 kali gelombang dalam jarak 2 cm. dan untuk sinyal ‘1’ digunakan 2 kali gelombang dalam jarak 2 cm.
o Karena sinyal FM menggunakan frekuensi sebagai media modulasinya. Maka data yang dibawa memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan kualitas data yang dibawa melalui sinyal AM. Baik suara, gambar, maupun text. Oleh karena itu, setasiun TV dan radio menggunakan sinyal FM sebagai media transmisinya.
o Adalah modulasi yang menggunakan perbedaan frekuensi gelombang sebagai pembeda antara sinyal yang menyatakan ‘o’ dengan sinyal yang menyatakan ‘1’. Dalam sinya FM amplitude yang digunakan tetap. Biasanya untuk sinyal yang menyandikan 0 digunakan frekuensi rendah, dan untuk sinyal yang menyandikan 1 digunakan frekuensi tinggi. Contoh, untuk sinyal ‘0’ maka digunakan 1 kali gelombang dalam jarak 2 cm. dan untuk sinyal ‘1’ digunakan 2 kali gelombang dalam jarak 2 cm.
o Karena sinyal FM menggunakan frekuensi sebagai media modulasinya. Maka data yang dibawa memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan kualitas data yang dibawa melalui sinyal AM. Baik suara, gambar, maupun text. Oleh karena itu, setasiun TV dan radio menggunakan sinyal FM sebagai media transmisinya.
ü PM ( Pulsa Modulasi)
o Adalah modulasi yang membalikkan gelombang sebagai pembeda antara sinyal yang menyatakan ‘o’ dengan sinyal yang menyatakan ‘1’. Dalam sinya PM amplitude dan frekuensi yang digunakan tetap. Untuk menyandikan sinyal ‘o’ maka meneruskan gelombang sebelumnya. Dan untuk menyandikan sinyal ‘1’ maka bembalik 180° gelombang sebelumnya. Gelombang ini memiliki kualitas pengiriman data lebih baik dari pada kualitas pengiriman data pada sinyal AM dan FM. Karena frekuensi dan aplitudo gelombang yang digunakan dalam transmisi sinyal PM tetap. Maka data yang diterima juga relative konstan. Apabila data tersebur berbentuk suara, maka suara yang di hasilkan bersih dan halus. Begitu pula apabila data tersebut berupa gambar, video maupun text.
o Adalah modulasi yang membalikkan gelombang sebagai pembeda antara sinyal yang menyatakan ‘o’ dengan sinyal yang menyatakan ‘1’. Dalam sinya PM amplitude dan frekuensi yang digunakan tetap. Untuk menyandikan sinyal ‘o’ maka meneruskan gelombang sebelumnya. Dan untuk menyandikan sinyal ‘1’ maka bembalik 180° gelombang sebelumnya. Gelombang ini memiliki kualitas pengiriman data lebih baik dari pada kualitas pengiriman data pada sinyal AM dan FM. Karena frekuensi dan aplitudo gelombang yang digunakan dalam transmisi sinyal PM tetap. Maka data yang diterima juga relative konstan. Apabila data tersebur berbentuk suara, maka suara yang di hasilkan bersih dan halus. Begitu pula apabila data tersebut berupa gambar, video maupun text.
Langkah-langkah mengoperasikan Faximilie
1. Membuat surat pengantar untuk memastikan untuk siapa dan kemana dokumen ini akan dikirim dan apakah nomor yang dituju benar atau salah. Masukan surat pengantar terlebih dahulu sebelum dokumen anda kedalam mesin fax feeder yang menghadap ke arah mesin
2. Masukan nomor fax kedalam mesin. Akan ada tombol angka seperti telepon pada mesin fax. Hati-hati ketik nomor sehingga anda tidak membuat kesalahan, karena sulit untuk mengetahui bila anda telah menghubungi nomor fax yang salah
3. Tekan tombol kirim jika anda telah benar memasuka semua angka ke dalam mesin. Ini akan memulai pengiriman dokumen. Tombol kirim biasanya lebih besar dari tombol yang lain dan mudah untuk di cari, biasanya tombol ini diletakan di samping atau dibawah keypad
4. Tunggu sampai dokumen anda melewati mesin dan kumpulkan jika sudah selesai. Apapun yang anda kirimkam akan melewati serangkaian roll dan direkanm secara digital.
5. Tunggu sampai ada konfirmasi yang akan memberitahukan anda fax anda berhasil terkirim atau tidak
d. TELEVISI
Televisi merupakan media telekomunikasi yang fungsinya sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele ("jauh") dan visio ("penglihatan") sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.”
Secara spesifik, penemuan telivisi dimulai kerika Philo T. Farnsworth, ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat, mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi. Vladimir Kosma Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT. Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis pada tahun 1940. Kemudian, sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan oleh Dr. Glenn Brown. Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber dengan mulai merancang layar plasma berwarna. James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis. Sedangkan layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier. Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru Organic Light Emitting Diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
Pada tahun 1981, Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis. Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya pada tahun 1995, proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Pada dekade 2000, masing-masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Dalam perkembangannya, terdapat berbagai macam jenis televisi, yaitu. Televisi digital (Digital Television, DTV), TV Resolusi Tinggi (High Definition TV, HDTV), Video Resolusi Ultra Tinggi (Ultra High Definition Video, UHDV), dan Direct Broadcast Satellite TV (DBS). Adapula yang disebut dengan Pay Per View, Televisi internet, TV Web , Video atas-permintaan (Video on-demand, VOD) , Gambar-dalam-Gambar (Picture-In-Picture, PiP), Auto channel preset, Perekam Video Digital, DVD, CableCARD, Pemprosesan Cahaya Digital (Digital Light Processing, DLP), LCD dan Plasma display TV Layar Datar, High-Definition Multimedia Interface (HDMI), The Broadcast Flag, dan Digital Rights Management (DRM).
TV digital adalah siaran audio (suara), video (gambar), dan informasi tambahan lainnya yang dipancarkan dalam bentuk format digital. Kata “digital” itu sendiri sudah sangat sering digunakan dalam bahasa teknologi modern dan umumnya mengacu pada suatu entitas fisik yang dikuantisasi dan diwakili oleh karakter biner.
Secara spesifik, penemuan telivisi dimulai kerika Philo T. Farnsworth, ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat, mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi. Vladimir Kosma Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT. Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis pada tahun 1940. Kemudian, sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan oleh Dr. Glenn Brown. Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber dengan mulai merancang layar plasma berwarna. James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis. Sedangkan layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier. Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru Organic Light Emitting Diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
Pada tahun 1981, Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis. Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya pada tahun 1995, proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Pada dekade 2000, masing-masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Dalam perkembangannya, terdapat berbagai macam jenis televisi, yaitu. Televisi digital (Digital Television, DTV), TV Resolusi Tinggi (High Definition TV, HDTV), Video Resolusi Ultra Tinggi (Ultra High Definition Video, UHDV), dan Direct Broadcast Satellite TV (DBS). Adapula yang disebut dengan Pay Per View, Televisi internet, TV Web , Video atas-permintaan (Video on-demand, VOD) , Gambar-dalam-Gambar (Picture-In-Picture, PiP), Auto channel preset, Perekam Video Digital, DVD, CableCARD, Pemprosesan Cahaya Digital (Digital Light Processing, DLP), LCD dan Plasma display TV Layar Datar, High-Definition Multimedia Interface (HDMI), The Broadcast Flag, dan Digital Rights Management (DRM).
TV digital adalah siaran audio (suara), video (gambar), dan informasi tambahan lainnya yang dipancarkan dalam bentuk format digital. Kata “digital” itu sendiri sudah sangat sering digunakan dalam bahasa teknologi modern dan umumnya mengacu pada suatu entitas fisik yang dikuantisasi dan diwakili oleh karakter biner.
ü Keberadaan TV Digital di Indonesia
ü Stasiun televisi memanfaatkan sistem teknologi digital (khususnya perangkat studio) untuk memproduksi program, editing, recording dan menyimpan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit hanya dimanfaatkan oleh siaran TV berlangganan.
ü Frekuensi TV Digital
Aplikasi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital, dilakukan siaran TV secara bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Ujicoba sistem tersebut dilakukan sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV digital yang paling ekonomis, sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.
Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar pita frekuensi yang digunakan TV analog dan TV digital adalah 1 : 6. Artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplex, dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda.
Selain ditunjang teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital ditunjang oleh produksi peralatan audio visual (video camera, dll) yang menggunakan format digital dan sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan dapat diperluas.
Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum. Satu penyelenggara televisi digital memanfaatkan spektrum dalam jumlah yang cukup besar. Artinya, tidak hanya 1 (satu) kanal pembawa melainkan lebih. Penyelenggara berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan, yang mentransmisikan secara teresterial program dari stasiun televisi lain menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.
ü Stasiun televisi memanfaatkan sistem teknologi digital (khususnya perangkat studio) untuk memproduksi program, editing, recording dan menyimpan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit hanya dimanfaatkan oleh siaran TV berlangganan.
ü Frekuensi TV Digital
Aplikasi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital, dilakukan siaran TV secara bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Ujicoba sistem tersebut dilakukan sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV digital yang paling ekonomis, sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.
Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar pita frekuensi yang digunakan TV analog dan TV digital adalah 1 : 6. Artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplex, dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda.
Selain ditunjang teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital ditunjang oleh produksi peralatan audio visual (video camera, dll) yang menggunakan format digital dan sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan dapat diperluas.
Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum. Satu penyelenggara televisi digital memanfaatkan spektrum dalam jumlah yang cukup besar. Artinya, tidak hanya 1 (satu) kanal pembawa melainkan lebih. Penyelenggara berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan, yang mentransmisikan secara teresterial program dari stasiun televisi lain menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.
ü Kelebihan Frekuensi TV Digital)
o Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi. Penyelenggara televisi digital berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital, sedangkan program atau content disediakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program/content televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi, terdapat izin penyelenggara jaringan dan izin penyelenggara jasa program/content sehingga dapat menampung banyak perusahaan baru yang bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital.
o Bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran di era digital mengalami perubahan baik dari pemanfaatan kanal maupun teknologi jasa pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi, terjadi efisiensi penggunaan kanal. Satu kanal frekuensi yang saat ini hanya bisa diisi oleh satu program saja nantinya bisa diisi antara empat sampai enam program sekaligus.
o Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi. Penyelenggara televisi digital berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital, sedangkan program atau content disediakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program/content televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi, terdapat izin penyelenggara jaringan dan izin penyelenggara jasa program/content sehingga dapat menampung banyak perusahaan baru yang bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital.
o Bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran di era digital mengalami perubahan baik dari pemanfaatan kanal maupun teknologi jasa pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi, terjadi efisiensi penggunaan kanal. Satu kanal frekuensi yang saat ini hanya bisa diisi oleh satu program saja nantinya bisa diisi antara empat sampai enam program sekaligus.
ü Kualitas Penyiaran TV Digital
o Desain dan implementasi sistem siaran TV digital (terutama) ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi. Sistem TV digital tidak mengenal gambar tidak jelas, gambar ganda (ghost), dan kualitas gambar buruk lainnya, karena pada teknik digital hanya dikenal YES or NO. Gambar bagus atau tidak ada sama sekali.
o Televisi sudah menjadi konsumsi masyarakat luas, baik di kalangan atas, menengah, hingga bawah sekalipun. Di samping itu, televisi dapat menjadi suatu media yang bersifat adaptif. Misalnya, program- programnya sangat Islami saat bulan Ramadhan tiba dan sangat Kristiani saat Natal tiba.
ü Selain itu, segala jenis program dengan berbagai segmen terdapat di dalamnya. Dari tayangan berbau mistik/takhayul dan kekerasan, tayangan religi, berita, program anak, hingga tayangan bagi orang dewasa yang berbau pornografi (walaupun sudah disensor) termuat dalam siaran televisi. Beberapa pengamat televisi menganggap bahwa program-program yang ditayangkan saat ini sudah melampaui batas. Oleh karenanya, diperlukan perhatian dan kontrol yang serius, baik dari pemerintah, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), maupun dari masyarakat itu sendiri.
Selain patut untuk disyukuri, kemajuan teknologi yang ada (dalam konteks ini televisi) juga harus diwaspadai. Kemudahan mendapatkan informasi, hiburan, dan kemudahan-kemudahan lain yang ditawarkan oleh televisi dapat membantu kita untuk membuka wawasan dan mengenal dunia lebuh luas lagi. Akan tetapi, jika masyarakat (pemirsa) tidak memiliki filter yang kuat dalam menerima terpaan media televisi ini maka tidak tertutup kemungkinan bahwa nilai-nilai negatif juga dapat terserap dan dampak yang paling memprihatinkan adalah terjadinya degradasi moral.
Sebagai contoh dampak tayangan televisi terhadap masyarakat (Indonesia) adalah dari segi gaya hidup (lifestyle). Seseorang mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh- tokoh atau gaya hidup orang barat, misalnya tampak pada pakaian yang digunakan. Banyaknya tayangan yang mengarah pada upaya persuasif pada masyarakat juga mempengaruhi masyarakat untuk semakin konsumtif.
Namun, tidak semua program yang ditayangkan oleh televisi berdampak negatif bagi masyarakat. Televisi pun mempunyai pengaruh baik bagi masyarakat. Televisi membuka pemahaman mengenai informasi baru, biasanya terdapat dalam program- program berita (politik, wisata, kuliner, dsb). Televisi juga bertindak pendorong anak- anak untuk belajar acara edukasi dan dapat mengajarkan pada anak tentang nilai-nilai yang penting serta pelajaran mengenai kehidupan nyata.
Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui berbagai dampak yang ditimbukan oleh tayangan televisi. Positif atau negatif, baik atau buruknya dampak televisi bergantung pada bagaimana masyarakat menyikapinya. Hal yang diperlukan adalah kontrol dan perhatian yang serius dari seluruh pihak. Orang tua juga harus berperan aktif dalam mengontrol anak-anaknya saat menyaksikan tayangan televisi. Seperti kasus-kasus yang terjadi beberapa waktu lalu, ketika banyak anak yang terluka bahkan diantaranya meninggal dunia karena melakukan tindakan kekerasan seperti yang mereka lihat di televisi, selain menuntut pihak-pihak tertentu, orang tua hendaknya juga melakukan introspeksi diri menganai pengawasan yang mereka berikan pada anak-anak mereka.
Rating. Kata yang sering kita dengar. Tetapi kurang kita ketahui maksudnya. Secara umum, rating adalah evaluasi atau penilaian atas sesuatu. Rating merupakan data kepemirsaan televisi. Data merupakan hasil pengukuran secara kuantitatif. Jadi rating bisa dikatakan sebagai rata-rata pemirsa pada suatu program tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total. Pengertian yang lebih mudah, rating adalah jumlah orang yang menonton suatu program televisi terhadap populasi televisi yang di persentasekan. Apabila dirumuskan menjadi:
Data kepemirsaan TV itu dihasilkan berdasarkan survei kepemirsaan TV (TV Audience Measurement/ TAM). Di Indonesia survei kepemirsaan televisi kini diselenggarakan oleh AGB Nielsen Media Research (AGB NMR). Sebenarnya ada perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama, tetapi para stakeholders dari data kepemirsaan TV itu, seperti pengelola stasiun televisi, pengiklan, media, dan lainnya yang berlangganan rating tersebut, lebih mempercayakan terhadap hasil data kuantitatif yang dihasilkan oleh AGB NMR. AGB NMR sendiri merupakan perusahaan survei kepemirsaan TV terbesar di dunia. Dalam tugasnya, AGB NMR mengacu pada pandangan global ”Global Guidelines for TV Audience Measurement (GGTAM)” yang dibuat oleh Audience Research Method (ARM) Group.
Televisi mulai diperkenalkan pada masyarakat umum sejak 1930-an di Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia. Pecahnya Perang Dunia II menyebabkan kegiatan penyempurnaan televisi siaran terhambat. Kegiatan ini baru dilanjutkan kembali dan televisi siaran kembali dimunculkan kepada umum setelah perang berakhir.
Komunikasi melalui televisi berkembang ke seluruh dunia. Negara-negara yang baru merdeka pada waktu itu pun mengoperasikan televisi siaran sebagai teknologi mutakhir. Untuk kawasan ASEAN sendiri, Negara yang paling awal menyelenggarakan televisi siaran adalah Philipina. Penyelenggaraan televisi siaran ini kemudian diikuti oleh Negara-negara ASEAN lainnya, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di Indonesia, kegiatan penyiaran melalui televisi dimulai pada tahun 1962.
Penyelenggaraan televisi siaran tersebut bertepatan dengan diselenggarakannya Asian Games IV yang dilaksanakan di Senayan, Jakarta. Bertepatan dengan itu pula Televisi Republik Indonesia ditetapkan sebagai station call hingga saat ini. Hari pembukaan Asian Games IV ini yang jatuh pada tanggal 14 Agustus kemudian diperingati sebagai hari jadi TVRI.
Penggunaan Satelit Palapa untuk siaran televisi dan telekomunikasi diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 16 Agustus 1976. Oleh karenanya, siaran televisi dapat menjangkau hampir seluruh masyarakat di Indonesia hingga sekarang ini. Sejak awal tahun 1989, di Indonesia mulai bermunculan stasiun-stasiun televisi selain TVRI yang bersifat komersial. Stasiun televisi komersial yang pertama berdiri adalah Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Kemunculan RCTI ini kemudian disusul oleh munculnya Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), dan Andalas Televisi (ANteve) dan stasiun televisi lainnya.
o Desain dan implementasi sistem siaran TV digital (terutama) ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi. Sistem TV digital tidak mengenal gambar tidak jelas, gambar ganda (ghost), dan kualitas gambar buruk lainnya, karena pada teknik digital hanya dikenal YES or NO. Gambar bagus atau tidak ada sama sekali.
o Televisi sudah menjadi konsumsi masyarakat luas, baik di kalangan atas, menengah, hingga bawah sekalipun. Di samping itu, televisi dapat menjadi suatu media yang bersifat adaptif. Misalnya, program- programnya sangat Islami saat bulan Ramadhan tiba dan sangat Kristiani saat Natal tiba.
ü Selain itu, segala jenis program dengan berbagai segmen terdapat di dalamnya. Dari tayangan berbau mistik/takhayul dan kekerasan, tayangan religi, berita, program anak, hingga tayangan bagi orang dewasa yang berbau pornografi (walaupun sudah disensor) termuat dalam siaran televisi. Beberapa pengamat televisi menganggap bahwa program-program yang ditayangkan saat ini sudah melampaui batas. Oleh karenanya, diperlukan perhatian dan kontrol yang serius, baik dari pemerintah, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), maupun dari masyarakat itu sendiri.
Selain patut untuk disyukuri, kemajuan teknologi yang ada (dalam konteks ini televisi) juga harus diwaspadai. Kemudahan mendapatkan informasi, hiburan, dan kemudahan-kemudahan lain yang ditawarkan oleh televisi dapat membantu kita untuk membuka wawasan dan mengenal dunia lebuh luas lagi. Akan tetapi, jika masyarakat (pemirsa) tidak memiliki filter yang kuat dalam menerima terpaan media televisi ini maka tidak tertutup kemungkinan bahwa nilai-nilai negatif juga dapat terserap dan dampak yang paling memprihatinkan adalah terjadinya degradasi moral.
Sebagai contoh dampak tayangan televisi terhadap masyarakat (Indonesia) adalah dari segi gaya hidup (lifestyle). Seseorang mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh- tokoh atau gaya hidup orang barat, misalnya tampak pada pakaian yang digunakan. Banyaknya tayangan yang mengarah pada upaya persuasif pada masyarakat juga mempengaruhi masyarakat untuk semakin konsumtif.
Namun, tidak semua program yang ditayangkan oleh televisi berdampak negatif bagi masyarakat. Televisi pun mempunyai pengaruh baik bagi masyarakat. Televisi membuka pemahaman mengenai informasi baru, biasanya terdapat dalam program- program berita (politik, wisata, kuliner, dsb). Televisi juga bertindak pendorong anak- anak untuk belajar acara edukasi dan dapat mengajarkan pada anak tentang nilai-nilai yang penting serta pelajaran mengenai kehidupan nyata.
Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui berbagai dampak yang ditimbukan oleh tayangan televisi. Positif atau negatif, baik atau buruknya dampak televisi bergantung pada bagaimana masyarakat menyikapinya. Hal yang diperlukan adalah kontrol dan perhatian yang serius dari seluruh pihak. Orang tua juga harus berperan aktif dalam mengontrol anak-anaknya saat menyaksikan tayangan televisi. Seperti kasus-kasus yang terjadi beberapa waktu lalu, ketika banyak anak yang terluka bahkan diantaranya meninggal dunia karena melakukan tindakan kekerasan seperti yang mereka lihat di televisi, selain menuntut pihak-pihak tertentu, orang tua hendaknya juga melakukan introspeksi diri menganai pengawasan yang mereka berikan pada anak-anak mereka.
Rating. Kata yang sering kita dengar. Tetapi kurang kita ketahui maksudnya. Secara umum, rating adalah evaluasi atau penilaian atas sesuatu. Rating merupakan data kepemirsaan televisi. Data merupakan hasil pengukuran secara kuantitatif. Jadi rating bisa dikatakan sebagai rata-rata pemirsa pada suatu program tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total. Pengertian yang lebih mudah, rating adalah jumlah orang yang menonton suatu program televisi terhadap populasi televisi yang di persentasekan. Apabila dirumuskan menjadi:
Data kepemirsaan TV itu dihasilkan berdasarkan survei kepemirsaan TV (TV Audience Measurement/ TAM). Di Indonesia survei kepemirsaan televisi kini diselenggarakan oleh AGB Nielsen Media Research (AGB NMR). Sebenarnya ada perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama, tetapi para stakeholders dari data kepemirsaan TV itu, seperti pengelola stasiun televisi, pengiklan, media, dan lainnya yang berlangganan rating tersebut, lebih mempercayakan terhadap hasil data kuantitatif yang dihasilkan oleh AGB NMR. AGB NMR sendiri merupakan perusahaan survei kepemirsaan TV terbesar di dunia. Dalam tugasnya, AGB NMR mengacu pada pandangan global ”Global Guidelines for TV Audience Measurement (GGTAM)” yang dibuat oleh Audience Research Method (ARM) Group.
Televisi mulai diperkenalkan pada masyarakat umum sejak 1930-an di Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia. Pecahnya Perang Dunia II menyebabkan kegiatan penyempurnaan televisi siaran terhambat. Kegiatan ini baru dilanjutkan kembali dan televisi siaran kembali dimunculkan kepada umum setelah perang berakhir.
Komunikasi melalui televisi berkembang ke seluruh dunia. Negara-negara yang baru merdeka pada waktu itu pun mengoperasikan televisi siaran sebagai teknologi mutakhir. Untuk kawasan ASEAN sendiri, Negara yang paling awal menyelenggarakan televisi siaran adalah Philipina. Penyelenggaraan televisi siaran ini kemudian diikuti oleh Negara-negara ASEAN lainnya, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di Indonesia, kegiatan penyiaran melalui televisi dimulai pada tahun 1962.
Penyelenggaraan televisi siaran tersebut bertepatan dengan diselenggarakannya Asian Games IV yang dilaksanakan di Senayan, Jakarta. Bertepatan dengan itu pula Televisi Republik Indonesia ditetapkan sebagai station call hingga saat ini. Hari pembukaan Asian Games IV ini yang jatuh pada tanggal 14 Agustus kemudian diperingati sebagai hari jadi TVRI.
Penggunaan Satelit Palapa untuk siaran televisi dan telekomunikasi diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 16 Agustus 1976. Oleh karenanya, siaran televisi dapat menjangkau hampir seluruh masyarakat di Indonesia hingga sekarang ini. Sejak awal tahun 1989, di Indonesia mulai bermunculan stasiun-stasiun televisi selain TVRI yang bersifat komersial. Stasiun televisi komersial yang pertama berdiri adalah Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Kemunculan RCTI ini kemudian disusul oleh munculnya Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), dan Andalas Televisi (ANteve) dan stasiun televisi lainnya.
Sumber :
kholpiyah.blogspot.co.id