Operator Aritmatik
Operator | Keterangan |
+ | pertambahan |
* | perkalian |
% | Sisa pembagian |
– | Pengurangan |
/ | Pembagian |
Contoh1:
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
main()
{
int a, b, c = 0, d = 0;
clrscr();
cout<<“Masukan Nilai A : “; cin>>a;
cout<<“Masukan Nilai B : “; cin>>b;
c = a % b;
d = a * b;
cout<<” Hasil dari C = A % B = “<<c<<endl;
cout<<” Hasil dari D = A * B = “<<d<<endl;
getch();
}
Operator Penambahan dan Pengurangan
A = A + 1 atau A = A – 1;
disederhanakan menjadi :
A += 1 atau A -= 1;
masih dapat disederhanakan menjadi A ++ atau A–
Notasi “ ++ “ atau “ — “ dapat diletakan didepan atau di belakang variabel.
Contoh A ++ atau ++A / A– atau –A
Kedua bentuk penulisan notasi ini mempunyai arti yang berbeda
- Jika diletakan didepan variabel, maka proses penambahan atau pengurangan akan dilakukan sesaat sebelum atau langsung pada saat menjumpai ekspresi ini, sehingga nilai variabel tadi akan langsung berubah begitu ekspresi ini ditemukan, sedangkan
- Jika diletakan dibelakang variabel, maka proses penambahan atau pengurangan akan dilakukan setelah ekspresi ini dijumpai atau nilai variabel akan tetap pada saat ekspresi ini ditemukan.
Contoh2:
/* Penggunaan Notasi Didepan Variabel*/
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int a = 10, b = 5;
clrscr();
printf(“Nilai A = %d”, a);
printf(“\nNilai ++A = %d”, ++a);
printf(“\nNilai A = %d”, a);
printf(“\nNilai B = %d”, b);
printf(“\nNilai –B = %d”, –b);
printf(“\nNilai B = %d”, b);
getch();
}
Contoh3:
/* Penggunaan Notasi Dibelakang Variabel*/
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int a = 10, b = 5;
clrscr();
printf(“Nilai A = %d”, a);
printf(“\nNilai A++ = %d”, a++);
printf(“\nNilai A = %d”, a);
printf(“\nNilai B = %d”, b);
printf(“\nNilai B– = %d”, b–);
printf(“\nNilai B = %d”, b);
getch();
}
Operator Relasi
Operator | Keterangan |
== | Sama dengan (bukan pemberi nilai |
!= | Tidak sama dengan |
> | Lebih dari |
< | Kurang dari |
>= | Lebih dari sama dengan |
<= | Kurang dari sama dengan |
Contoh4:
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
main()
{
float a, b, c, d, e, f, x, y;
clrscr();
cout<<“Masukan Nilai X = “;
cin>>x;
cout<<“Masukan Nilai Y = “;
cin>>y;
a = x == y;
b = x != y;
c = x > y;
d = x < y;
e = x >= y;
f = x <= y;
cout<<endl;
cout<<“Hasil dari “<<x<<” == “<<y<<” = “<<a<<endl;
cout<<“Hasil dari “<<x<<” != “<<y<<” = “<<b<<endl;
cout<<“Hasil dari “<<x<<” > “<<y<<” = “<<c<<endl;
cout<<“Hasil dari “<<x<<” < “<<y<<” = “<<d<<endl;
cout<<“Hasil dari “<<x<<” >= “<<y<<” = “<<e<<endl;
cout<<“Hasil dari “<<x<<” <= “<<y<<” = “<<f<<endl;
getch();
}
Operator Logika
Operator Relasi digunakan untuk menghubungkan dua buah operasi relasi menjadi sebuah ungkapan kondisi. Hasil dari operator logika ini menghasilkan nilai numerik 1 (True) atau 0 (False).
Operator | Keterangan |
&& | Operator Logika AND |
|| | Operator Logika OR |
! | Operator Logika NOT |
Operator And
digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan dianggap BENAR, bila semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR.
Contoh :
Ekspresi Relasi-1 Ã A + 4 < 10
Ekspresi Relasi-2 Ã B>A + 5
Ekspresi Relasi-3 Ã C – 3 >= 4
Contoh5:
/* Penggunaan Operasi Logika AND */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main()
{
float a, b, c, d, e, f, g, h;
clrscr();
cout<<“Masukan Nilai A = “; cin>>a;
cout<<“Masukan Nilai B = “; cin>>b;
cout<<“Masukan Nilai C = “; cin>>c;
// Proses
d = a + 4 < 10;
e = b > a + 5;
f = c – 3 >= 4;
g = d && e && f;
cout<<endl<<endl;
cout<<“Program Ekspresi AND”<<endl<<endl;
cout<<“Hasil dari d = a + 4 < 10 adalah ” <<d<<endl;
cout<<“Hasil dari e = b > a + 5 adalah ” <<e<<endl;
cout<<“Hasil dari f = c – 3 >= 4 adalah ” <<f;
cout<<endl<<endl;
cout<<“Hasil dari g = d && e && f adalah ” <<g;
cout<<endl;
getch();
}
Operator OR
digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan dianggap BENAR, bila salah satu ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR.
Contoh :
Ekspresi Relasi-1 Ã A + 4 < 10
Ekspresi Relasi-2 Ã B>A + 5
Ekspresi Relasi-3 Ã C – 3 > 4
Contoh6:
/* Penggunaan Operasi Logika OR */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main()
{
float a, b, c, d, e, f, g, h;
clrscr();
cout<<“Masukan Nilai A = “; cin>>a;
cout<<“Masukan Nilai B = “; cin>>b;
cout<<“Masukan Nilai C = “; cin>>c;
d = a + 5 > 10;
e = b > 5 + a ;
f = c – 4 <= 7;
g = d || e || f;
cout<<endl<<endl;
cout<<“Program Ekspresi OR”<<endl<<endl;
cout<<“Hasil dari d = a + 5 > 10 adalah ” <<d<<endl;
cout<<“Hasil dari e = b > 5 + a adalah ” <<e<<endl;
cout<<“Hasil dari f = c – 4 <= 7 adalah ” <<f;
cout<<endl<<endl;
cout<<“Hasil dari g = d || e || f adalah ” <<g;
cout<<endl;
getch();
}
Operator NOT
Operator logika NOT akan memberikan nilai kebalikkan dari ekspresi yang disebutkan. Jika nilai yang disebutkan bernilai BENAR maka akan menghasilkan nilai SALAH, begitu pula sebaliknya.
Contoh:
Ekspresi Relasi à A + 4 < 10
Contoh7:
/* Penggunaan Operasi Logika NOT */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include<iostream.h>
main()
{
int a, b, c;
clrscr();
cout<<“Masukan Nilai A = “;
cin>>a;
/* Proses */
b = (a + 4 < 10);
c = !(b);
cout<<endl<<“Program Ekspresi NOT “<<endl;
cout<<“Nilai A = “<<a<<endl;
cout<<“Nilai b = (a + 4 < 10) = “<<b<<endl;
cout<<“Nilai c = !(b) = “<<c;
getch();
}
SUMBER : yakoeza911.wordpress.com