Strategi e-commerce merupakan formulasi dan eksekusi visi perusahaan baru atau perusahaan yang sudah beroperasi yang bertujuan untuk melakukan bisnis secara elektronik. Strategi merupakan hal yang penting dalam bisnis. Namun, proses pengembangan strategi merupakan hal yang lebih penting. Kekuatan proses perencanaan strategi terletak pada eksekutif korporasi, general manager perusahaan, pemilik usaha kecil, utamanya melakukan penilaian terhadap posisi perusahaan sat ini. Perencanaan strategi juga melibatkan para pemangku kepentingan utama yang meliputi dewan direktu, karyawan, dan mitra strategis. Pengembangan strategi bergantung pada tipe strategi, metode implementasi, ukuran atau skala perusahaan dan pendekatan yang digunakan.
Ada 4 fase proses perencanaan strategi, yaitu:
- 1. Inisiasi strategi (Strategy initiation)
Pada fase ini, perusahaan mempersiapkan langkah-langkah awal yang dibutuhkan, meninjau kembali visi dan misi organisasi, menganalisis industri, posisi perusahaan, dan posisi pesaing, mempertimbangkan berbagai masalah awal/inisiasi, menguji internal dan lingkungan perusahaan. Dalam hal ini aspek yang ditekankan terletak pada pengujian kontribusi potensial internet dan teknologi yang ada terhadap bisnis. Hasil spesifik pada fase ini yaitu analisis perusahaan dan proporsi nilai, kompetensi inti, peramalan dan analisis kompetitor atau pesaing.
- 2. Formulasi strategi (Strategy formulation)
Formulasi strategi merupakan kegiatan pengembangan strategi untuk mengeksploitasi peluang dan pengelolaan ancaman dalam suatu lingkungan bisnis dari sudut kekuatan dan ekelamahan perusahaan. Aktivitas dan hasil spesifik pada fase ini yaitu:
– evaluasi peluang e-commerce secara khusus
– menganalisis biaya dan manfaat
– melakukan penilaian dan manajemen risiko
– strategi penetapan harga
– sebuah rencana bisnis yang akan digunakan pada fase imeplementasi strategi.
- 3. Implementasi strategi (Strategy implementation)
Implemetasi strategi merupakan pengembangan terinci, perencanaan jangka pendek untuk melaksanakan proyek yang disetujui pada formulasi strategi. aktivitas dan hasil spesifik pada fase ini adalah:
– Pembentukan tim web yang menginisiasi dan mengelola eksekusi rencana
– pelibatan mitra bisnis
– pembentukan aliansi bisnis dan koporasi virtual
– proses manajemen bisnis, perekayasaan proses bisnis
– pengenalan perubahan dalam organisasi
– perencanaan proyek
– alokasi sumber daya dan manajemen proyek
– mengembangkan program manajemen perubahan secara efektif
implementasi strategi memerlukan investasi infrastruktur yang signifikan. Oleh karena itu, cara yang baik untuk memulainya yaitu dengan melakukan implementasi pada proyek pilot sebelum investasi yang signifikan dilakukan.
- 4. Penilaian strategi (Strategy assessment)
Penilaian strategi merupakan kegiatan evaluasi kemajuanm atriks e-commerce secara berkelanjutan menuju tujuan stratejik perusahaan, perolehan tindakan kolerasi dan reformulasi strategi apabila diperlukan. Pada penilaian strategi, pengukuran spesifik disebut dengan matriks yan menilai progres strategi.
Pada perencanaan strategi, perusahaan dapat menggunakan berbagai alat dan teknik perencanaan strategis. Beberapa alat dan teknik yang dapat digunakan meliputi:
– Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metodologi yang mensurvei peluang dan ancaman eksternal, serta hubungan keduanya dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan.
– Balance scorecard (BSC)
BSC adalah suatu alat manajemen yang menilai progres organisasional menuju tujuan strateik melalui pengukuran kinerja pada sejumlah area yang berbeda.
– Competitor analysis grid
Competitor analysis grid adalah suatu alat yang digunakan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan baik pesaing saat ini maupun pesaing potensial
– Scenario planning
Scenario planning (Analisis scenario/Perencanaan scenario) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan beberapa organiasi untuk membuat perencanaan yang fleksibel
Sumber : claronwordpress.wordpress.com