-->
g2QFCKwavghUp2yzjKrIFwEeG13RASCerFTCMH35

Cara Kerja Komunikasi HT

Diagram Repater HT
Artikel ini menjelaskan Prinsip kerja Komunikasi Repeater HT kepada pembaca dengan harapan bisa lebih paham proses komunikasi yang berjalan pada repeater dan manfaatnya. Artikel ini juga sebagai bahan Ajar Materi Pelajaran Elektronika Komunikasi, Teknologi Nirkabel Kelas 12 Teknik Komputer dan Jaringan.
Kali ini saya akan berbagi ilmu dengan anda dari apa yang saya bisa yaitu Memasang Stasiun Repeater HT Sendiri . Kenapa harus kita pasang Repeater HT ? . Repeater HT (Handy Talky) merupakan sebuah alat untuk memancarkan ulang stasiun radio amatir sehingga jangkauan area (Coverage Area) komunikasi menjadi lebih luas.

Secara teori, kalau kita berkomunikasi dengan menggunakan Handy Talky 2 meteran (frekuensi kerja 137 - 160 Mhz) dengan konsumsi baterai High (maksimal 5 watt TX Power) hanya bisa dijangkau sekitar 1-2 KM dalam kondisi sejajar. Bila menggunakan Repeater maka daya jangkau komunikasi akan menjadi semakin luas bisa puluhan KM tergantur perangkat repeater yang digunakan. 

Perangkat Repeater ini sangat dibutuhkan untuk komunikasi-komunikasi jarak menengah dan jauh menggunakan perangkat ringan (Handy Talky) sehingga komunikasi akan terus terjalin secara kontinyu baik di markas ataupun dilapangan. 

Repeater jenis ini banyak digunakan badan2 sosial maupun non seperti POLRI, TNI, ORARI, RAPI (Radio Antar Pendidik Indonesia), PMI, sampai Pemda (Pemerintah Daerah) dalam komunikasi dengan Kecamatan-kecamatan. Institusi sekolah ataupun lainnya dapat menggunakan repeater untuk komunikasi jarak sedang.

Cara kerja perangkat Repeater HT ini sangat sederhana yaitu ada 2 perangkat utama dalam repeater yaitu Perangkat Transmitter dan Reciever terpisah. Pada alat tertentu yang lebih canggih menggunakan 1 perangkat untuk repeater. 
Perangkat Repeater akan menangkap sinyal pada frekuensi kerja (misalnya : 155Mhz) yang sudah ditentukan dan akan diteruskan oleh perangkat Repeater (COR) untuk mengaktifkan perangkat Transmitter dengan mengirim data audio dari repeater ke Frekuensi tertentu yang berbeda misalnya pada frek 144 Mhz.  Handy Talky harus diset Half Dupplex dengan merubah Jalur Frekuensi Kerja Transmitter dan Jalur Frekuensi Kerja Penerima menjadi FTX = 155 Mhz dan FRX = 144Mhz. 
Ketika HT melakukan PTT (Push To Talk) maka data audio ini akan diterima oleh Reciever dengan frekuensi 155Mhz dan dipancar ulang lagi ke frekuensi 144MHz  sehingga Lawan bicara akan mendengarkan pada frekuensi 144Mhz. Hal itulah kenapa pada repeater selalu diset Dupplex.

Perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk membuat Stasiun Repeater ini adalah sebagai berikut :

  1. Perangkat Transmitter
    Transmitter ini akan melakukan pancar ulang sinyal yang diterima oleh perangkat Reciever. Transimitter pada repeater ini hanya akan melakukan pancar ulang setelah dijalankan oleh COR / perangkat repeater yang mengatur lalu lintas data audio. Ketika ada sinyal audio dari Reciever maka COR ini akan mengaktifkan Transimitter untuk meneruskan data audio dari perangkat Reciever.

    Perangkat Transmitter sangat dipengaruhi oleh Tx Power dan Kualitas Antenna dalam memancarkan sinyal. Tx Power adalah besarnya power / daya untuk mentransmisikan lewat antenna. semakin besar Tx Power maka semakin jauh jaraknya tetapi panas yang timbul dalam perangkat lebih besar. Pengaruh Antenna juga besar karena semakin bagus antenna dan posisinya maka pancar ulangnya akan semakin jauh. Perangkat ini biasanya dipasang di Bukit tinggi atau lereng pegunungan.

  2. Perangkat Reciever
    Perangkat Reciever atau Perangkat penerima ini berfungsi sebagai penerima sinyal komunikasi pada frekuensi tertentu dan akan diteruskan oleh COR menuju perangkat transmitter untuk dilakukan pancar ulang sinyal. Perangkat reciever ini diperngaruhi oleh RX Power dan RX Sensitivty.

    Rx Power adalah besarnya sinyal yang diterima oleh Reciever sedangkan Rx Sensitivity merupakan Derajat gangguan / NOISE dari frekuensi kerja yang digunakan. Semakin besar nilai Noise ini maka sinyal yang diterima semakin kecil (Rx Power).

    Misalnya Noise pada frekuensi 155 Mhz adalah -80dBm dan pada frekuensi 151 Mhz adalah -90dBm dengan Rx Power diterima sebesar -70dBm maka pada frekuensi 155Mhz ini terdapat banyak gangguan dan sinyal yang didapat sedikit (SNR =  -70 - (-80) = 10 dBm) sedangkan jika menggunakan frekuensi 151 Mhz Sinyal yang didapat akan lebih besar (SNR = -70 - (-90) = 20 dBm).  Kemampuan perangkat menerima sinyal yang kecil sangat dipengaruhi oleh kualitas Antenna dan ketinggaan perangkat.
  3. COR / Repeater
    Perangkat COR Repeater
    Alat ini adalah yang menjadi jantungnya repeater. COR ini berfungsi sebagai pemindah data audio yang diterima dan dipancar ulang lagi oleh perangkat Transmitter. Perangkat inilah yang mengatur kapan melakukan pancar ulang dan juga bisa digunakan untuk memfilter masukan apakah dari pancar ulang atau karena gangguan (Spleteran dari stasiun yang lain) Menggunakan perangkat LPF.
  4. Kabel Antena
    Kabel Coaxial 50 Ohm
    Kabel Antenna yang digunakan adalah jenis impedansi 50 ohm. bisa menggunakan RG 8 , RG 58 atau LMR. Kualitas kabel juga sangat berpengaruh terutama pada kemampuan memancarkan dan kemampuan menerima karena Kabel juga merupakan media pembawa sinyal yang juga bisa menghilangkan sinyal dalam perjalanan.

    Banyaknya Sinyal yang hilang dalam kabel disebut sebagai Cable Loss. Biasanya dihitung berdasarkan Frekuensi kerja dan panjang kabel. semakin besar frekuensi kerjanya maka semakin besar hilangnya. Untuk menjamin data / sinyal tidak banya yang hilang, gunakanlah Kabel 50ohm yang berkualitas.
  5. Power Supplay
    Perangkat ini berfungsi sebagai Catu daya pada perangkat COR dan HT Transmitter dan Reciever. Gunakanlah Power Supplay dengan penstabil Tegangan di 2 sisi ( - dan +) sehingga akan lebih awet digunakan.
SUmber :agungsulistyo.blogspot.co.id
Related Posts

Related Posts

Post a Comment