-->
g2QFCKwavghUp2yzjKrIFwEeG13RASCerFTCMH35

Pengertian Rekursif Dan Iteratif

 REKURSIF
1.Pengertian Rekursif
                  Rekursif dapat diartikan bahwa suatu proses yang  bisa memanggil dirinya sendiri. sedikit menyimpang dari pengertian ada sedikit pendapat tentang Rekursif salah satunya adalah Menurut definisi dalam Microsoft Bookshelf, Rekursif adalah kemampuan suatu rutin untuk memanggil dirinya sendiri. Dalam Rekursif sebenarnya terkandung pengertian prosedur dan fungsi. Perbedaannya adalah bahwa rekursif bisa memanggil ke dirinya sendiri, tetapi prosedur dan fungsi harus dipanggil lewat pemanggil prosedur dan fungsi. Rekursif merupakan teknik pemrograman yang penting dan beberapa bahasa pemrograman mendukung keberadaan proses rekursif ini. Dalam prosedur dan fungsi, pemanggilan ke dirinya sendiri bisa berarti proses berulang yang tidak bisa diketahui kapan akan berakhir.
            Contoh paling sederhana dari proses rekursif ini adalah proses menghitung nilai factorial dari suatu bilangan bulat positif dan mencari deret Fibbonacci dari suatu bilangan bulat.
  1. Nilai factorial secara rekursif dapat ditulis sebagai
0 ! = 1
N ! = N x (N-1) !
yang secara pemrograman dapat ditulis sebagai
Faktorial(0)  = 1                                                                                       (1)
Faktorial(N) = N*Faktorial(N-1)                                                       (2)
Persamaan (2) di atas adalah contoh hubungan rekurens (recurrence relation), yang berarti bahwa nilai suatu fungsi dengan argumen tertentu bisa dihitung dari fungsi yang sama dengan argumen yang lebih kecil. Persamaan (1) tidak bersifat rekursif, disebut nilai awal atau basis. Setiap fungsi rekursif paling sedikit  mempunyai satu nilai awal, jika tidak fungsi tersebut tidak bisa dihitung secara eksplisit.
  1. Bilangan Fibbonacci didefinisikan sebagai berikut
                 1    1    2    3    5    8    13    21    34    55    89   …
dari barisan tersebut dapat dilihat bahwa bilangan ke-N (N>2) dalam barisan dapat dicari dari dua bilangan sebelumnya yang terdekat dengan bilangan N, yaitu bilangan ke-(N-1) dan bilangan ke-(N-2), sehingga dapat dirumuskan sebagai
Fibbonacci(1) = 1                                                                                (1)
Fibbonacci(2) = 1                                                                                (2)
Fibbonacci(N) = Fibbonacci(N-1) + Fibbonacci(N-2)                       (3)
            Dengan persamaan (1) dan (2) adalah basis dan persamaan (3) adalah rekurensnya.
Rekursif Versus Iteratif
            Dalam beberapa situasi, pemecahan secara rekursif maupun secara iteratif mempunyai keuntungan dan kekurangan yang bisa saling diperbandingkan. Adalah cukup sulit untuk menentukan mana yang paling sederhana, paling jelas, paling efisien dan paling mudah disbanding yang lain. Boleh dikatakan pemilihan cara iterative maupun rekursif merupakan kesenangan seorang programmer dan tergantung konteks permasalahan yang akan dipecahkan sesuai dengan kesanggupan yang bersangkutan.
Perhatikanlah contoh berikut :
#Contoh 1.
function FACT(N : integer) ® integer
{mengirimkan bilangan factorial dengan cara rekursif}
 Deklarasi
 Deskripsi
      if (N=0) then
          return 1                {Basis}
      else
          return(N*FACT(N-1)) {Rekurens}
      endif
#Contoh 2.
function FIBO(N : integer) ® integer
{mengirimkan bilangan fibbonacci dengan cara rekursif}
Deklarasi
Deskripsi
     if ((N=1) or (N=2)) then
          return 1                {Basis}
     else
          return(FIBO(N-1)+ FIBO(N-2))      {Rekurens}
     endif
#Contoh 3.
function FACT(N : integer) ® integer
{mengirimkan bilangan factorial dengan cara iteratif}
Deklarasi
          x,i : integer
Deskripsi
          x ¬ 1
                        for  i = 1 to N do
                                    x ¬ i*x
                        endfor
                         return x
#Contoh 4.
function FIBO(N : integer) ® integer
{mengirimkan bilangan fibbonacci dengan cara iteratif}
Deklarasi
          Fibbonacci, Akhir, Bantu, i : integer
Deskripsi
If N=0 then
              return 0
          else
            i¬1
  Fibbonacci ¬1
  Akhir ¬0
  while (i¹N)do
              Bantu ¬ Fibbonacci
              i ¬ i + 1
              Fibbonacci ¬ Fibbonacci + Akhir
              Akhir ¬ Bantu
   Endwhile
        return Fibbonacci
      endif
struktur data – cetak karakter rekursif dengan C
#include <stdio.h>
void main()
{
    int h,i,j;
    char c;

    printf("masukkan karakter yang ingin di cetak: ");
    scanf("%s",&c);
    printf("masukkan berapa kali karakter di cetak: ");
    scanf("%i",&h);

    for(i=h;i>=0;i--)
    {
       for(j=0;j<=i;j++)
       {
           printf("%c",c);
       }
       printf("\n");
    }
}
2.Fungsi rekursif
                           Pada pembahasan-pembahasan sebelumnya, telah dibahas tentang fungsi. Tapi pada saat saya presentasi ada sebuah pertanyaan “Apa saja manfaat menggunakan Fungsi Rekursi?”. Karena saya hanya tahu manfaat fungsi tapi bukan fungsi rekursif saya mencoba menjawabnya. dan jawaban saya adalah “Karena fungsi rekursi ini mirip dengan perulangan, jadi kelebihan/manfaatnya yaitu pada penghematan penulisan listing program jika dibandingkan dengan looping/perulangan”.
Tapi setelah cari-cari akhirnya saya mendapatkan manfaat fungsi rekursif serta
perbandingannya dengan looping/perulangan:
REKURSIF
ITERATIF
Perulangan rekursif merupakan salah satu metode didalam pemrograman yang mana dalam sebuah fungsi terdapat intruksi yang memanggil fungsi itu sendri, atau lebih sering disebut memanggil dirinya sendiri.
Perulangan iteratif merupakan perulangan yang melakukan proses perulangan terhadap sekelompok intruksi. Perulangan dilakukan dalam batasan syarat tertentu. Ketika syarat tersebut tidak terpenuhi lagi maka perulangan aka terhenti.
Kelebihan perulangan rekursif
  1. Sangat mudah untuk melakukan perulangan dengan batasan yang luas dalam artian melakukan perulangan dalam skala yang besar
  2. Dapat melakukan perulangan dengan batasan fungsi
# Kelebihan perulangan iteratif
  1. # Mudah dipahami dan mudah dilakukan debuging ketika ada perulangan yang salah
  2. # Dapat melakukan nested loop atau yang disebut dengan looping bersarang
  3. # Proses lebih singkat karena perulangan terjadi pada kondisi yang telah disesuaikan
  4. # Jarang terjadi overflow karena batasan dan syarat perulangan yang jelas
Kekurangan perulangan rekursif
  1. Tidak bisa melakukan nested loop atau looping bersarang
  2. Biasanya membuat fungsi sulit untuk dipahami, hanya cocok untuk persoalan tertentu saja
  3. Memerlukan stack yang lebih besar, sebab setiap kali fungsi dipanggil, variabel lokal dan parameter formal akan ditempatkan ke stack dan ada kalaya akan menyebabkan stack tak cukup lagi (Stack Overum)
  4. Proses agak berbelit-belit karena terdapat pemangilan fungsi yang berulang-ulang dan pemanggilan data yang ditumpuk
Kelemahan perulangan iterative
  1. Tidak dapat menggunakan batasan berupa fungsi
  2. Perulangan dengan batasan yang luas akan menyulitkan dalam pembuatan program perulangan itu sendiri
Perbedaan dan Persamaan Rekursif dan Iteratif :
Persamaan
– Sama-sama merupakan bentuk perulangan.
– Dilakukan pengecekan kondisi terlebih dahulu sebelum mengulang.
Perbedaan
– Iteratif menggunakan FOR, WHILE, DO-WHILE sedangkan rekursif hanya menggunakan IF.
– Iteratif dapat berjalan pada program yang terdiri dari prosedur (Tidak terdapat fungsi) sedangkan
rekursif merupakan fungsi.

Sumber : einzebern.wordpress.com
Related Posts

Related Posts

Post a Comment