-->
g2QFCKwavghUp2yzjKrIFwEeG13RASCerFTCMH35

Statik Routing, Dynamic Routing, Distance Vector, Link State, RIPv1, RIPv2, IGRP, EIGRP, BGP, OSPF,

Static Routing


Static routing adalah komunikasi data konsep yang menggambarkan salah satu cara untuk mengkonfigurasi jalur seleksi dari router di jaringan komputer.  Jenis routing ini adalah dengan tidak adanya komunikasi antara router mengenai arus topologi dari jaringan. Hal ini dicapai dengan secara manual menambahkan rute ke tabel routing. Kebalikan dari statis routing routing dinamis , kadang-kadang juga disebut sebagai adaptif routing.
Dalam sistem ini, rute melalui jaringan data dijelaskan oleh jalan tetap (statis). Rute ini biasanya dimasukkan ke router oleh administrator sistem.Seluruh jaringan dapat dikonfigurasi dengan menggunakan rute statis, namun jenis ini konfigurasi tidak fault tolerant. Ketika ada perubahan dalam jaringan atau kegagalan terjadi antara dua node didefenisikan secara statis, lalu lintas tidak akan dialihkan. Ini berarti bahwa apa pun yang ingin mengambil jalan yang terkena akan baik harus menunggu kegagalan yang akan diperbaiki atau rute statis yang akan diperbarui oleh administrator sebelum memulai kembali perjalanannya. Kebanyakan permintaan akan time-out (akhirnya gagal) sebelum perbaikan ini dapat dibuat. Namun demikian, saat-saat ketika rute statis dapat meningkatkan kinerja jaringan.Beberapa di antaranya adalah jaringan rintisan dan rute default .

Contoh
Untuk mengkonfigurasi rute statis ke jaringan 10.10.20.0/24, sambil menunjuk-hop router berikutnya dengan alamat IP 192.168.100.1. (Contoh ini ditulis dalam Cisco IOS baris sintaks perintah dan hanya akan bekerja pada Cisco router tertentu )
Router> enable 
Router# configure terminal 
Router(config)# ip route 10.10.20.0 255.255.255.0 192.168.100.1
Pilihan lainnya adalah untuk menentukan rute statis dengan mengacu pada interface keluar yang terhubung ke hop berikutnya ke jaringan tujuan.
Router> enable 
Router# configure terminal 
Router(config)# ip route 10.10.20.0 255.255.255.0 Serial 0/0

Dynamic Routin
Dynamic Routing Protocol adalah Routing protokol yang memungkinkan network admin untuk mensetup jaringan tanpa harus mengupdate konten dari routing table secara manual bila terjadi perubahan. Berbeda dengan static routing yang mengharuskan admin untuk merubah route atau memasukkan command secara manual di router tiap kali terjadi perubahan jalur. Dynamic routing protocol mengkalkulasi metric yang terdapat pada satu atau lebih jalur secara automatis dengan algoritma yang dimilikinya.

Begitu terjadi perubahan / topology changes, dynamic routing protocol akan segera meberikan informasi update kepada router-router lain yang menggunakan routing protocol yang sama. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan adalah best path yang dihasilkan  oleh dynamic routing protocol mungkin berbeda dengan kalkulasi atau kehendak admin. Maka, dynamic routing protocol dikombinasikan dengan static routing protocol untuk menjamin ketersediaan.

Routing protocol yang bersifat dynamic antara lain:
  1. Routing Information Protocol (RIP)
  2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
  3. Enhanced IGRP (EIGRP)
  4. Open Shortesa Path First (OSPF)
  5. Intermediate System – Intermediate System (IS-IS)
  6. Berder Gateway Protocol (BGP)

Klasifikasi dynamic routing protocol :
  1. Classful Routing Protocol is Classless Routing Protocol
  2. Interior Gateway Protocol is Exterior Gateway protocol (IGP vs EGP)
  3. Distance Vector Routing Protocol (DV) vs Link-State Routing Protocol (LS)

Distance Vector Routing
Distance vector merupakan dynamic routing protocol yang mengkalkulasi best path berdasarkan jarak(distance) dan arah (vector). Distance vector memanfaatkan system “routing by rumors” untuk mengupdate seluruh isi dari routing table kepada neighbor router yang menjalankan routing protocol yang sama secara periodic. Jadi, router hanya mendasarkan info-info yang diterimanya dari tetangga untuk menentukan route-route yang ada. Distance vector memiliki convergence time jauh lebih lambat dari Link-State. DV menggunakan algoritma Bellmen Ford. Eg 1, 2, 3, 6

Link State Routing
Link state Routing Protocol merupakan dynamic routing protocol  yang memiliki converge time yang lebih cepat, punya info independen mengenai bentuk jaringan / topology yang seungguhnya (dalam bentuk tree), isi paket-paket update yang dikirim adalah hanya rute-rute yang berubah saja dan bukan keseluruhan isi dari routing table dan menggunakan resource CPU router secara intensif. Link state menggunakan algoritma Djikstra. Eg 4 & 5

RIPv1
RPIv1(Routing Information Protocol versi 1) dikenal juga sebagai Classfull routing protocol adalah routing protocol yang tidak menyertakan info subnet Mask dalam paket updatenya. Akibatnya, sebuah jaringan tidak dapat memiliki variasii subnet mask atau tidak mendukung VLSM. Jika dipaksakan, maka akan timbul ‘discontigous network’. Classless routing protocol merupakan kebalikannya. Classless routing protocol menyediakan sebuah field untuk subnet Mask sehingga mendukung VLSM, CIDR, Summary route dan tidak lagi berbasiskan kelas subnet.

RIPv2
RIP versi 2 (RIP-2 atau RIPv2) berupaya untuk menghasilkan beberapa perbaikan atas RIP, yaitu dukungan untuk VLSM, menggunakan otentikasi, memberikan informasi hop berikut (next hop), dan multicast. Penambahan informasi subnet mask pada setiap route membuat router tidak harus mengasumsikan bahwa route tersebut memiliki subnet mask yang sama dengan subnet mask yang digunakan padanya.
RIPv2 juga menggunakan otentikasi agar dapat menSAPui informasi routing mana yang dapat dipercaya. Otentikasi diperlukan pada protokol routing untuk membuat protokol tersebut menjadi lebih aman. RIP-1 tidak menggunakan otentikasi sehingga orang dapat memberikan informasi routing palsu. Informasi hop berikut pada RIPv2 digunakan oleh router untuk menginformasikan sebuah route tetapi untuk mencapai route tersebut tidak melewati router yang memberi informasi, melainkan router yang lain. Pemakaian hop berikut biasanya di perbatasan antar AS.

IGRP
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol jenis distance-vector milik cisco (cisco-proprietary). Artinya semua router anda harus router cisco untuk menggunakan IGRP dijaringan anda. IGRP memiliki jumlah hop maksimum sebanyak 255, denga nilai default 100. Ini membantu kekurangan pada RIP.
Di pertengahan 1980, protokol penaklukan bagian dalam/pedalaman yang paling populer adalah Menaklukkan Protokol Informasi ( RIP). Walaupun RIP bermanfaat untuk menaklukkan di dalam moderate-sized, secara relatif homogen internetworks, batasnya didorong oleh pertumbuhan jaringan. Ketenaran Cisco Penerus dan ketahanan IGRP mendukung organisasi banyak orang dengan besar internetworks untuk menggantikan RIP dengan IGRP. Cisco yang dikembangkan IGRP Ditingkatkan pada awal 1990 untuk meningkatkan beroperasi efisiensi IGRP.
Untuk menyediakan fleksibilitas tambahan, IGRP mengijinkan penaklukan multipath. Equal-Bandwidth rangkap Bentuk dapat menjalankan arus tunggal berdagang pertunjukan protes, dengan peralihan otomatis kepada garis yang kedua jika satu garis turun. Berbagai alur dapat mempunyai ilmu tentang meter berbeda namun tetap multipath rute sah.

EIGRP
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP ini sangat cocok digunakan utk midsize dan large company. Karena banyak sekali fasilitas2 yang diberikan pada protocol ini.

EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu:
- distance vector
- link state.
EIGRP ini pengembangan dari routing protocol IGRP (distance vector), prorpietary cisco juga. Perbandingan antar IGRP dan EIGRP di bagi menjadi beberapa kategori:
1. Compability mode
2. Metric collocation
3. Hop count
4. Automatic protocol redistribution
5. Route tagging

EIGRP dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain karena EIGRP adalah hanya pengembangan dari IGRP.
Dalam perhitungan untuk menentukan path/jalur manakah yang tercepat/terpendek, EGIRP menggunakan algortima DUAL (Diffusing-Update Algorithm) dalam menentukannya.
EIGRP mempunyai 3 table dalam menyimpan informasi networknya:
1. Neighbor table
Tabel yang paling penting dari tabel2 yang lainnya. di tabel ini menyimpan list tentang router-router tetangganya. Setiap ada router baru yg dipasang, address dan interfacelangsung dicatat di tabel ini
2. Topology table
Tabel ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan dari Routing table dalam 1 autonomous system. DUAL mengambil informasi dari "neighbor tabel" dan "topology table" untuk melakukan kalkulasi "lowest cost routes to each destination". Setelah melakukan kalkulasi akan ada yang namanya "successor route". Successor route ini disimpan di tabel ini juga
3. Routing table
menyimpan the best routes to a destination. Informasi tersebut diambil dari "topology table"

Cara Kerja dari EIGRP
EIGRP akan mengirimkan hello packet utk mengetahui apakah router-router tetangganya masih hidup ataukah mati. Pengiriman hello packet tersebut bersifat simultant, dalam hello packet tersebut mempunyai hold time, bila dalam jangka waktuhold time router tetangga tidak membalas.. maka router tersebut akan dianggap mati. Biasanya hold time 3x waktu hello packet, hello packet defaultnya 15 second. Lalu DUAL akan meng-kalkulasi ulang untuk path-pathnya. Hello packet dikirim secara multicast ke IP Address 224.0.0.10.

Beberapa perintah yang biasa digunakan untuk memverifikasi EIGRP adalah
·         show ip eigrp neighbors
·         show ip route eigrp
·         show ip protocols
·         show ip eigrp interfaces
·         show ip eigrp topologi
·         show ip eigrp traffic

Keuntungan Menggunakan EIGRP
- Rapid convergence
- Efficient use of bandwidth
- Support for VLSM and CIDR
- Multiple network layer support (IP, IPX, Apple Talk)
- Independence from routed protocols

BGP
BGP (Border Gateway Protokol) adalah inti dari protokol routing Internet. Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan Internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari Internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan. BGP bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yang dapat dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protocol path vector. BGP tidak menggunakan metric IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset. BGP versi 4 masih digunakan hingga saat ini . BGP mendukung Class Inter-Domain Routing dan menggunakan route aggregation untuk mengurangi ukuran tabel routing. sejak tahun 1994, BGP-4 telah digunakan di Internet. semua versi dibawahnya sudah tidak digunakan. BGP diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja.

OSPF
OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP (interior gateway routing protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringaneksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protokol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi linkstate yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengirimanupdate informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan routing protocol ini.

OSPF dalam menentukan Best Path (Jalur terbaiknya) berdasarkan :
- Cost yang berdasarkan speed dari link (bandwidth)
- Speed dari linknya (bandwidth)
- Cost yang paling kecil dari link OSPF

OSPF mempunyai empat tipe dari network : 
- Broadcast Multi-access, ini seperti Ethernet
- NonBroadcast Multi-access (NBMA), ini seperti penggunaan pada Frame Relay
- Point-to-point networks
- Point-to-multipoint networks

OSPF memiliki 3 table di dalam router :
1. Routing table
Routing table biasa juga dipanggil sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost utk mencapai router2/network2 lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
2. Adjecency database
Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda
3. Topological database
Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.

Sumber :catatan-curut-liar.blogspot.co.id

Related Posts

Related Posts

Post a Comment