-->
g2QFCKwavghUp2yzjKrIFwEeG13RASCerFTCMH35

Pengertian Subnetting

  Subnetting (Membagi Jaringan)





A. Apa Itu Subnetting? 
Subnetting merupakan teknik memecah Jaringan (Network)menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting dapat dilakukan pada IP addres kelas A, B dan kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa Jaringan tambahan, Namun mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap Jaringan (Network) tersebut.

B. TUJUAN :
Tujuan dari Subnetting? Apakah kalian ingin mengetahui Tujuan dari Subnetting. Berikut beberapa tujuan dari Subnetting : 
  • Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
  • Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
  • Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
  • Penggunaan IP Address yang lebih efisien.

Alasan Melakukan Subnetting

Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.


Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.

Kapan Subnetting Digunakan?

Subnet dibuat untuk membatasi ruang lingkup lalu lintas siaran, untuk menerapkan  keamanan jaringan tindakan, untuk memisahkan segmen jaringan berdasarkan fungsi, dan / atau untuk membantu dalam menyelesaikan masalah kemacetan jaringan ..,

subnet A biasanya terdiri dari router jaringan, sebuah switch atau hub, dan setidaknya satu host
C. KEUNTUNGAN :
Nahh... Saya juga akan memberikian informasi tentang keuntungan melakukan Subnetting. Berikut Keuntungan melakukan Subnetting :
  • Menyederhanakan administrasi. Dengan bantuan router, jaringan dapat dipecah ke dalam bagian-bagian lebih kecil yang dapat dikelola lebih mudah dan efisien.
  • Perubahan struktur jaringan internal tidak berdampak pada jaringan di luar.
  • Keamanan jaringan yang lebih baik.
  • Pembatasan lalu lintas jaringan. Dengan bantuan router dan subnetting, lalu lintas data dalam jaringan diminimumkan.
D. Proses Subnetting 
Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain :


1.      Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.


2.      Menentukan jumlah host per subnet.


3.      Menentukan subnet yang valid.


4.      Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.


5.      Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.

E. Mengenal Teknik Subnetting 
         Misalkan disebuah perusahaan terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan subnetting maka semua komputer (host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam sebuah jaringan tunggal dengan perincian sebagai berikut: 
Misal kita gunakan IP Address Private kelas C dengan subnet mask defaultnya yaitu 255.255.255.0 sehingga perinciannya sebagai berikut:


Network Perusahaan


Alamat Jaringan                         : 192.168.1.0


Host Pertama                             : 192.168.1.1


Host Terakhir                             : 192.168.1.254


Broadcast Address                    : 192.168.1.255
Misalkan diperusahaan tersebut terdapat 2 divisi yang berbeda sehingga kita akan memecah network tersebut menjadi 2 buah subnetwork, maka dengan teknik subnetting kita akan menggunakan subnet mask 255.255.255.128 (nilai subnet mask ini berbeda-beda tergantung berapa subnetwork yang akan kita buat) sehingga akan menghasilkan 2 buah blok subnet, dengan perincian sebagai berikut: 
Network Divisi A


Alamat Jaringan / Subnet A      : 192.168.1.0


Host Pertama                             : 192.168.1.1


Host Terakhir                             : 192.168.1.126


Broadcast Address                    : 192.168.1.127





Network Divisi B


Alamat Jaringan / Subnet B      : 192.168.1.128


Host Pertama                           : 192.168.1.129


Host Terakhir                             : 192.168.1.254


Broadcast Address                  : 192.168.1.255



Dengan demikian dengan teknik subnetting akan terdapat 2 buah subnetwork yang masing-masing network maksimal terdiri dari 125 host (komputer). Masing-masing komputer dari subnetwork yang berbeda tidak akan bisa saling berkomunikasi sehingga meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti. Apabila dikehendaki agar beberapa komputer dari network yang berbeda tersebut dapat saling berkomunikasi maka kita harus menggunakan Router. 

F. Penghitungan Subnetting 
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah yaitu:
·           Jumlah Subnet.
·           Jumlah Host per Subnet.
·           Blok Subnet.
·           Alamat Host- Broadcast.


Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24 artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

Sumber : ekapujap.blogspot.co-id
akbarvj.blogspot-com
Related Posts

Related Posts

Post a Comment