-->
g2QFCKwavghUp2yzjKrIFwEeG13RASCerFTCMH35

Pengertian Elemen Model Analis

Elemen Model Analis


Model Analis harus mencapai sasaran berikut:
  1. Menggambarkan apa yang dibutuhkan pelanggan
  2. Membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak
  3. Membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.

Elemen model analisa diantaranya kamus data, Entity Relationship Diagram, Data Flow Diagram dan State-Transaction Diagram.
Kamus data (data dictionary) merupakan penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua obyek data yang dikonsumsi atau diproduksi oleh perangkat lunak.
Entity Relasionship Diagram (ERD) menggambarkan hubungan antar obyek, atribut dari masing-masing obyek data yang dapat digambarkan dengan menggunakan deskripsi obyek data (Data Object Descriptions). Deskripsi obyek data sendiri berfungsi mendeskripsikan atribut untuk tiap obyek data.
Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan bagaimana data ditransformasikan pada saat data bergerak melalui sistem dan menggambarkan fungsi-fungsi yang mentransformasikan aliran data. Deskripsi setiap fungsi yang disajikan pada DFD diisi dalam sebuah spesifikasi proses atauProcess Specification (PSPEC).
State-Transition Diagram (STD) menunjukan bagaimana sistem bertingkah laku sebagai akibat dari kejadian external. Selain itu, State-Transaction Diagram juga menggambarkan status dan penyebab perubahan status. Informasi tambahan mengenai aspek kontrol dari perangkat lunak diisikan dalam spesifikasi kontrol atau control spesification (CSPEC).


Struktur Model Analisis (gambar)
Data Dictionary : deskripsi semua objek data dalam S/W
Entity Relationship Diagram : notasi pemodelan data yang menggambarkan hubungan antar objek data
Data Flow Diagram : model fungsional, dengan tujuan menunjukkan transformasi data saat data bergerak melalui system menunjukkan fungsi fungsi yg mentransformasi aliran data
State Transition Diagram : model tingkah laku, yg menunjukkan transisi state/tingkah laku sistem akibat kejadian eksternal

Permodelan Data
Pemodelan data menjawab serangkaian pertanyaan spesifik yang relevan dengan berbagai aplikasi pemrosesan data. Pemodelan data menjawab serangkaian pertanyaan spesifik yang relevan dengan aplikasi pemrosesan data. Apakah objek data utama yang akan diproses oleh system ? Bagaimana komposisi dari masing-masing objek data dan atribut apa yang menggambarkan objek tersebut? Dimana objek saat ini berada? Bagaimana hubungan antara masing-masing objek data dan objek yang lainnya? Bagaimana hubungan objek dengan proses yang mentransformasikannya?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, metode pemodelan data menggunakan ERD. ERD hanya berfokus pada data (sehingga memuaskan prinsip pertama analisis operasional).

Obyek Data, Atribut dan Hubungan

Model data terdiri dari tiga informasi yang saling tergantung yaitu obyek data (Entity), atribut(Attribute) yang menggambarkan obyek data tersebut dan hubungan (Relationship)yang menghubungkan antar obyek tersebut.
Objek data adalah representasi hampir dari semua informasi gabungan yang harus dipahami dalam perangkat lunak, objek data dapat berupa entitas eksternal, suatu benda, peristiwa, event, peran, unit organisasional, tempat atau suatu struktur.
Atribut merupakan properti yang dimiliki setiap obyek data yang akan disimpan datanya. Atribut berfungsi :
  1. Memahami sebuah contoh dari obyek data.
  2. Menggambarkan contoh.
  3. Membuat referensi kecontoh yang lain pada tabel yang lain.
Jenis atribut :
  1. Atribut sederhana (Simple Attribute)
  2. Atribut komposit (Composite Attribute)
  3. Atribut bernilai banyak (Multi-valued Attribute)
  4. Atribut Turunan (Derived Attribute)
Hubungan (Relationship) adalah asosiasi 2 atau lebih obyek data. Hubungan antar obyek data dihubungkan dengan berbagai macam cara dan arah.

Kardinalitas dan Modalitas

Kardinalitas model data harus mempresentasikan jumlah peristiwa dari obyek didalam hubungan yang diberikan. Kardinaliatas merupakan spesifikasi dari sejumlah peristiwa dari satu (obyek) yang dapat dihubungkan ke sejumlah peristiwa  dari (obyek) yang lain. Dengan kata lain kardinalitas adalah angka yang menunjukkan banyaknya kemunculan suatu obyek terkait dengan kemunculan obyek yang lain pada suatu hubungan (relasi). Kardinalitas biasanya diekspresikan sebagai secara sederhana ‘satu’ atau ‘banyak’.
Ada tiga hubungan kardinalitas yaitu :
  1. One to One (1:1)
Dimana dari setiap  kejadian dari obyek X yang paling banyak mempunyai satu hubungan dengan obyek Y, dan sebaliknya.
  1. One to Many (1:M)
Dimana dari setiap kejadian dari obyek X mempunyai satu atau lebih  hubungan dengan obyek Y tetapi obyek Y hanya mempunyai satu hubungan ke obyek X.
  1. Many to Many (M:N)
Dimana dari setiap kejadian dari obyek X mempunyai banyak hubungan dengan obyek Y, dan sebaliknya.
Modalitas merupakan partisipasi sebuah obyek data (entitas) pada suatu relasi. Modalitas bernilai 0 (nol) jika partisipasi bersifat opsional atau parsial dan bernilai 1 (satu) jika partisipasi bersifat wajib atau total.

Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) pada umumnya di desain untuk sistem database yang relasional. Komponen ERD adalah :
  1. Obyek data (Entitas).
  2. Hubungan antar obyek (Relasi).
Tahapan Pembuatan ERD adalah :
  1. Identifikasi setiap entitas yang terlibat.
  2. Identifikasi setiap atribut pada setiap entitas.
  3. Identifikasi setiap relasi dan jenisnya diantara entitas.
  4. Menentukan derajat/kardinalitas relasi.
  5. Pemeriksaan kelengkapan entitas, atribut, relasi dan jenisnya.
Kelebihan dari ERD adalah :
  1. Memudahkan perancang dalam hal menganalisis sistem yang akan dikembangkan.
  2. Memudahkan perancang saat merancang basis data.
  3. Rancangan basis data yang dikembangkan berdasarkan ERD umumnya telah optimal.
  4. Menggunakan simbol lebih mudah dari kata-kata.
  5. Memudahkan pengguna dalam memahami sistem dan basis data yang dirancang.
Kelemahan ERD adalah :
  1. Kebutuhan media yang sangat luas.
  2. Tampilan sangat ruwet.

Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi

Pada saat informasi mengalir melalui perangkat lunak, informasi tersebut dimodifikasi oleh  sederetan  transformasi. Diagram aliran data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. DFD dapat digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada setiap tingkat abstraksi.
DFD bisa digunakan untuk beberapa tujuan yang berbeda diantaranya :
  1. Menganalisa sebuah sistem untuk menjamin rancangannya lengkap.
  2. Membagi sistem ke dalam program.
  3. Menjadi dokumentasi bagi sebuah sistem.
Data Flow Diagram dimaksudkan untuk membuat suatu bentuk detail dari sirkulasi sistem informasi yang akan dibuat. Komponen utama DFD yaitu :
  1. Arus Data (Data Flow). Arus data harus disertakan dengan nama sebagai petunjuk data apa yang dibawa pada arus data tersebut.
  2. Proses (Processes).
  3. Tempat Penyimpanan Data (Data Stores).
  4. Entitas/source/sink.

PEMODELAN TINGKAH LAKU
Pemodelan tingkah laku merupakan suatu prinsip operasional untuk semua metode analisis persyaratan tetapi hanya versi analisis terstruktur yang luas yang memberikan suatu notasi bagi tipe pemodelan ini. Untuk menggambarkan penggunaan ekstensi control dan tingkah laku Hatley dan Pirbhai, diandaikan perangkat lunak embedded dalam sebuah mesin foto kopi. Foto kopi tersebut melakukan sejumlah fungsi yang diimplikasikan oleh DFD tingkat 1. perlu dicatat bahwa penyaringan tambahan dari aliran dan definisi dari masing-masing item akan diperlukan.

MEKANIK DARI ANALISIS TERSTRUKTUR
Membuat sebuah diagram hubungan Entitas
Diagram hubungan  entitas memungkinkan seorang perekayasa perangkat lunak untuk secara penuh menspesifikasikan objek data yang merupakan input dan output dari system. Pendekatan berikut ini perlu diketahui dalam membuat diagram Entitas :
  • Selama pengumpulan persyaratan, pelanggan diminta untuk mendaftar ‘hal-hal’ yang akan dituju oleh proses bisnis dan aplikasi. ‘Hal-hal’ ini dimasukkan kedalam sebuah daftar objek data input dan output dan entitas eksternal yang menghasilkan atau mengkonsumsi informasi.
  • Dengan mengambil objek satu pada satu saat , analis dan pelanggan mendefinisikan apakah ada sambungan (tidak diberi nama pada tahap ini ) ada diantara objek data dan objek lain.
  • Dimanapun sambungan ada, analis dan pelanggan menciptakan satu pasangan hubungan objek atau lebih .
  • Untuk masing-masing pasangan hubungan objek, dicari kardinalitas dan modalitas.
  • Langkah 2 sampai 4 dilanjutkan secara iterative sampai semua pasangan hubungan objek sudah didefinisikan. Sudah menjadi kebiasaan untuk menemukan penghilangan pada saat proses ini berlanjut. Objek dan hubungan baru akan ditambahkan pada saat jumlah iterasi bertambah.
  • Atribut dari masing-masing entitas didefinisikan
  • Diagram entitas diformalisasikan dan dikaji
  • Langkah 1 sampai 7 diulangi sampai pemodelan data terlengkapi.

Membuat Sebuah Model Aliran Data
            Diagram aliran data (DFD) memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk mengembangkan model domain informasi dan domain fungsional pada saat yang sama. Beberapa tuntunan sederhana dengan terukur dapat membantu selama derivasi  sebuah diagram aliran data :
    1. diagram aliran data tingkat 0 harus menggambarkan perangkat lunak/system sebagai gelembung tunggal.
    2. input dan output utama harus dicatat secara berhati – hati
    3. penyaringan harus dimulai dengan mengisolasi proses calon, objek data, dan penyimpanan yang akan direpresentasikan pada tingkat selanjutnya.
    4. semua anak panah dan gelembung harus diberi label dengan nama yang berarti
    5. kontinyuitas aliran informasi harus dijaga dari tingkat ke tingkat
    6.  satu gelembung pada satu saat harus disaring.
Ada  kecenderungan natural untuk terlalu mengkomlikasikan diagram aliran data. Hal ini terjadi bila analisis ingin menunjukkan terlalu banyak  detail pada saat yang terlalu dini


Membuat Sebuah Model Aliran Kontrol
Untuk beberapa tipe aplikasi pemrosesan, model data dan diagram aliran data meruapakan hal yang diperlukan untuk memperoleh wawasan yang berarti kedalam persyaratan perangkat lunak. Tetapi, seperti yang telah dicatat, disana ada suatu kelas aplikasi yang besar yang lebih dikendalikan oleh kejadian dari pada data, yang lebih menghasilkan informasi control dari pada menghasilkan laporan dan tampilan. Dan yang memproses informasi dengan perhatian besar kepada waktu dan kinerja kerja. Aplikasi semacam itu mambutuhkan pemodelan aliran control sebagai tambahan kepemodelan aliran data.
Telah kita catat bahwa sebuah kejadian atau item control diimplementasikan sebagai harga Boolean (misalnya; benar atau salah, on atau off, 1 atau 0) atau sebuah daftar diskrit dari keadaan (kosong,penuh), untuk memilih calon kejadian yang potensial, diusulkan tuntutan berikut ini :
  • Daftarlah semua sensor yang dibaca oleh perangkat lunak
  • Daftarlah semua keadaan interupsi
  • Bacalah semua saklar yang diaktuasi oleh operator
  • Daftarlah semua keadaan data
  • Dengan menarik uraian data kerja dan data benda yang diaplikasikan ke narasi pemrosesan, kajilah semua item control sebagai input /output CSPEC yang mungkin
  • Gambarkanlah tingkah laku dari system dengan mengidentifikasi keadaannya ; identifikasikanlah bagaimana keadaan dicapai dan definisikanlah transisi antar keadaan.
  • Fokuskanlah penghilangan yang mungkin sebuah kesalahan yang paling umum didalam menspesifikasikan control (misalnya, tanyakanlah ; adakah suatu cara dimana saya dapat masuk ke keadaan itu atau keluar darinya).

Spesifikasi Kontrol
            CSPEC mempresentasikan tingkah laku system (pada tingkat dimana dia direferensikan) didalam dua cara yang berbeda. CSPEC berisi sebuah diagram transisi keadaan (STD) yang merupakan suatu spesifikasi sekuensial dari tingkah laku. Dia juga dapat berisi suatu table aktifitas proses (PAT) – sebuah spesifikasi  kombinaturial dari tingkah laku.

Spesifikasi Proses
            Spesifikasi Proses (PSPEC) digunsksn untuk menggambarkan semua proses model aliran yang nampak pada tingkat akhir penyaringan.Kandungan dari spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif, bahasa design program/Progamme Design Language (PDL) dari Algoritma proses, persamaan Matematika, table, diagram atau bagan, dengan memberikan sebuah PSPEC untuk mengiringi masing-masing gelembung didalam model aliran, berarti perekayasa perangkat lunak menciptakan sebuah “spesifikasi mini”yang dapat berfungsi sebagai sebuah langkah pertama didalam kreasi spesifikasi persyaratan perangkat lunak dan sebagai penuntun bagi desaign komponen program yang akan mengimplementasikan program

Sumber :41814110124.blog.mercubuana.ac.id
Related Posts

Related Posts

Post a Comment