-->
g2QFCKwavghUp2yzjKrIFwEeG13RASCerFTCMH35

Pengertian Flow Control

Pengertian Flow Control
Dalam komunikasi data, flow control adalah proses mengelola laju transmisi data antara dua node untuk mencegah pengirim terlalu cepat kehabisan data dan penerima lambat dalam menerima data. Ini adalah mekanisme untuk pengirim dan penerima untuk mengontrol kecepatan transmisi, sehingga node penerima tidak kewalahan dengan data dari transmisi node. Flow control harus dibedakan dari kontrol kongesti, yang fungsinya digunakan untuk mengendalikan aliran data ketika kemacetan telah benar-benar terjadi.

Flow control ini penting karena adalah mungkin jika computer  pengirim mengirimkan informasi pada tingkat yang lebih cepat dari komputer tujuan untuk menerima dan memproses mereka. Hal ini dapat terjadi jika komputer penerima memiliki beban lalu lintas berat dibandingkan dengan komputer pengirim, atau jika komputer penerima memiliki lebih sedikit daya pemrosesan dari komputer pengirim.

Ada dua macam teknik flow control yaitu stop and wait flow control dan sliding window, yang akan kita bahas adalah flow control stop and wait.
 
Gambar diatas adalah skema dari prinsip kerja stop and wait folw control. Proses kerja atau prinsip kerja dari stop and wait adalah sebagai berikut: Transmitter mengirimkan deretan data dalam bentuk frame ke reciver. Setelah receiver telah menerima frame yang dikirmkan tadi, maka receiver akan mengirimkan balasan ke transmitter bahwa frame sudah diterima di receiver dan receiver siap menerima deretan frame selanjutnya. 

Transmitter tidak akan mengirimkan deretan frame berikutnya jika receiver belum memberikan balasan. Receiver dapat menghentikan pengiriman frame dengan cara tidak memberikan balasan, maka transmitter juga tidak akan mengirimkan deretan frame lagi pada receiver.

Stop and wait flow control akan lebih efisien jika digunakan untuk mengirimkan suatu pesan atau data dengan jumlah frame yang sedikit. Jika jumlah frame yang dikirimkan ternyata banyak, maka sebelum deretan frame dikirimkan, frame akan dipecah-pecah menjadi blok-blok frame dengan ukuran yang lebih kecil, karena:
  • Terbatasnya ukuran data atau frame yang dapat ditampung oleh receiver
  • Jumlah blok data yang besar akan mengakibatkan proses transmisi berjalan lambat dan dikhawatirkan jika terjadi kesalahan sehingga frame harus dikirim ulang dari awal. Jika ukuran frame lebih kecil, maka deteksi kesalahan akan lebih cepat, dan jika terjadi kesalahan data yang harus di transmisikan ulang lebih sedikit
Terdapat dua keadaan dalam pentransmisian frame dengan stop and wait flow control:

  • Jika waktu propagasi lebih besar dari waktu transmisi (gambar a): Maka yang terjadi adalah transmitter telah selesai mentransmisikan deretan frame sebelum receiver menerima bit utama dari deretan frame tersebut 
  • Jika waktu transmisi lebih besar dari waktu propagasi (gambar b): Maka yang terjadi adalah sebelum transmitter menyelesaikan transmisi deretan frame, ternyata bit pertama dari frame tersebut telah sampai di receiver.
Related Posts

Related Posts

Post a Comment