Multiple Access Principles
Jadi, ada banyak protokol formal yang telah disusun untuk menangani akses kepada link gabungan. Kita dapat mengkategorikan prokotol-protokol tersebut kedalam tiga grup utama: random access protocol, controlled access protocol, dan channelization protocols.
Dalam protokol random access, tidak ada pos yang unggul terhadap pos yang lain dan juga ditetapkan kontrol terhadap yang lain. ALOHA memungkinkan multiple access (MA) ke medium bersama. Ada potensi terjadinya tabrakan dalam pengaturan ini. Untuk meminimalisir peluang terjadinya tabrakan dan juga agar meningkatkan performa, metode CSMA dikembangkan. Peluang terjadinya tabrakan atau collision dapat dikurangi jika sebuah pos mendeteksi medium sebelum mencoba menggunakannya. Carrier Sense Multiple Access (CSMA) membutuhkan setiap pos terlebih dahulu mendengar mediumnya sebelum melakukan pengiriman. CSMA dengan deteksi tubrukan atau Collision Detection (CSMA/CD) meningkatkan algoritma CSMA untuk menangani tabrakan. Dalam metode ini, pos me-monitor medium setelah mengirimkan sebuah frame untuk mengecek apakan transmisi berhasil. Jika demikian, pos berhenti. Namun jika ada tabrakan, frame dikirimkan kembali. Untuk mencegah tabrakan dalam koneksi nirkabel atau wireless, CSMA dengan pencegah tubrukan (CSMA/CA) ditemukan. Tubrukan dihindari menggunakan tiga strategi, yaitu interframe space, contention window, dan acknowledgements.
Dalam akses terkontrol, para pos saling berunding untuk menemukan pos mana yang memiliki hak untuk mengirim. Sebuah pos tidak dapat mengirim kecuali sudah diberi izin oleh pos yang lain. Ada tiga metode akses-kontrol, yaitu reservation, polling, dan token passing. Dalam metode akses reservation, sebuah pos harus melakukan reservasi sebelum mengirim data. Waktu dibagi menjadi interval-interval. Dalam tiap interval, frame reservation mendahului frame data yang dikirim dalam interval tersebut. Dalam metode akses polling, semua pertukaran data harus dibuat melalui perangkat utama bahkan ketika tujuan terakhir adalah perangkat sekunder. Perangkat utama mengontrol aliran dan perangkat sekunder hanya mengikuti instruksinya. Dalam metode akses token-passing, pos-pos dalam seuatu jaringan di-organisir dalam sebuah link logical. Setiap pos memiliki pendahulu dan suksesor. Paket khusus yang disebut token terus berputar melalui cincin.
Channelization adalah metode multiple-access dimana bandwidth yang tersedia dari suatu link dibagi kedalam waktu, frekuensi, atau melalui kode, antara pos-pos yang berbeda. Ada tiga protokol channelization, yaitu FDMA, TDMA, dan CDMA. Dalam FDMA, bandwidth yang tersedia dibagi menjadi pita-pita frekuensi. Setiap pos dialokasian sebuah pita untuk mengirim data-datanya. Dengan kata lain, setiap pita disimpan untuk satu pos spesifik tertentu, dan pita itu menjadi miliknya seumur hidupnya. Dalam TDMA, pos-pos membagikan bandwidth dari channel pada waktunya. Setiap pos dialokasikan waktu selama ia dapat mengirim data. Setiap pos mengirim datanya dalam slow waktu yang telah dialokasikan. Dalam CDMA, pos-pos menggunakan kode-kode yang berbeda untuk mencapai multiple-access. CDMA didasari oleh teori coding dan menggunakan urutan angka yang disebut chips. Barisan tersebut dibuat menggunakan kode orthogonal seperti tabel Walsh.
Sumber :sullivanosmond.blogspot.co.id