-->
g2QFCKwavghUp2yzjKrIFwEeG13RASCerFTCMH35

Pengertian Rekayasa Produk




Rekayasa produk disebut juga dengan rekayasa sietem yang merupakan aktivitas pemecahan masalah. Data, fungsi, dan perilaku produk yang diinginkan dicari, dianalisis, dibuat model kebutuhannya, kemudian dialokasikan ke komponen rekayasa. Selanjutnya komponen-komponen ini disatukan dengan infrastruktur pendukungnya sampai produk tersebut jadi. Komponen rekayasa disini seperti perangkat lunak, perangkat keras, data (basisdata) dan manusia. Sedangkan infrastruktur pendukung berupa teknologi yang dibutuhkan untuk menyatukan komponen dan informasi. Sebagian besar produk dan sistem yang baru masih samar akan fungsi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, perekayasa sistem harus membatasi kebutuhan produk dengan mengidentifikasi ruang lingkup fungsi dan kinerja yang diinginkan dari sistem atau produk tersebut. Dalam rekayasa produk ada beberapa aktivitas yang akan dilakukan untuk mengetahui data, fungsi dan perilaku produk yang diinginkan sebelum pengembangan produk dilakukan diantaranya adalah:

Analisa Sistem
Tujuan dilakukan analisa sistem adalah
§  Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.
§  Mengevaluasi kelayakan sistem.
§  Melakukan analisis teknis dan ekonomis,
§  Mengalokasikan fungsi-fungsi untuk perangkat lunak, perangkat keras,
§  basisdata, manusia, dan elemen sistem yang lain.
§  Membuat batasan biaya dan jadwal.
§  Menentukan definisi sistem yang menjadi dasar kerja bagi komponen sistem baik perangkat lunak, perangkat keras, basisdata dan manusia.
§   
Identifikasi Kebutuhan
Langkah pertama dari aktivitas analisa sistem adalah analisa kebutuhan dengan mengidentifikasi kebutuhan dari pelanggan. Mengidentifikasikan kebutuhan ini dilakukan dengan melakukan pertemuan antara seorang analis dengan pelanggan. Seperti halnya rekayasa informasi, tujuan dari pertemuan ini untuk memahami sasaran produk dan menentukan tujuan dibangunnya sebuah produk supaya sasaran tersebut tercapai. Setelah tujuan ditentukan, analis akan melanjutkan aktivitas evaluasi informasi. Berikut ada beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk membantu mengevaluasi informasi dari sistem atau produk yang akan dibangun.
§  Adakah teknologi untuk membangun sistem?
§  Batasan apa saja yang akan dialokasikan terhadap jadwal dan biaya?
§  Pengembangan dan sumber daya apa saja yang dibutuhkan?
Jika sistem atau produk yang akan dibangun berupa produk yang akan dijual ke pelanggan, ada beberpa pertanyaan yang bisa diajukan yaitu
§  Bagaimana produk tersebut dapat bersaing dengan produk yang telah ada?
§  Pasar apa saja yang potensial bagi produk yang akan dibangun?
Setelah semua informasi dikumpulkan pada aktivitas identifikasi kebutuhan.Informasi tersebut akan dispesifikasikan dalam sebuah dokumen konsep

Studi Kelayakan
Pengembangan sistem atau produk berbasis komputer lebih banyak terganggu dengan kurangnya sumber daya dan waktu penyelesaian dan penyampaian produk. Oleh karena itu, perlu dilakukan lebih awal evaluasi terhadap kelayakan sebuah proyek pengembangan sistem atau produk tersebut. Berikut ada empat studi kelayakan yang dapat dievaluasi.
1.      Kelayakan Ekonomis
Studi mengenai evaluasi biaya pengembangan dengan keuntungan yang diperoleh dari sistem atau produk yang dikembangkan.
2.      KelayakanTeknis
Studi mengenai fungsi, sasaran dan kinerja yang perlu dipertimbangkanyang dapat mempengaruhi kemampuan sistem yang akan dikembangkan.
Pertimbangan yang dihubungkan dengan kelayakan teknis meiputi
§  Resiko pengembangan
§  Keberadaaan sumber daya
§  Teknologi

3.      Kelayakan Legal
Studi mengenai pertimbangan yang perlu dilakukan mengenai kontrak, pelanggaran atau liabilitas yang akan dihasilkan dari sistem yang akan dikembangkan.

4.      Alternatif
Studi mengenai evaluasi pendekatan alternatif pada pengembangan system atau produk.

Hasil dari studi kelayakan akan menentukan proyek dilanjutkan atau dihentikan. Hasil studi kelayakan akan didokumentasikan terpisah dan dilampirkan pada dokumen spesifikasi sistem.

I. Pendahuluan
     A. Pernyataan Masalah
     B. lingkungan implementasi
     C.  larangan larangan
II. ringkasan dan rekomendasi manajemen
a.       Penemuan penemuan penting
b.      Komentar
c.       Rekomendasi
d.      Pengaruh
III. alternative alternative
a.       Konfigurasi system laternatif
b.      Criteria yang digunakan dalam pemilihan pendekatan akhir
IV deskripsi system
a.       Ruang lingkup system
b.      Kelayakan elemen system
 analisis biaya dan keuntungan
VI  evaluasi resiko teknis
VII percabangan legal
VIII  topik topic proyek khusu lainnya
Analisis Ekonomis
Analisis biaya dan keuntungan merupakan salah satu informasi analisa ekonomis yang paling penting yang diisikan dalam studi kelayakan. Analisis biaya dan keuntungan menggambarkan biaya pengembangan proyek dan membandingkannya dengan keuntungan yang akan diperoleh dari pengembangan sistem.
Analisis biaya dan keuntungan berbeda antara sistem yang satu dengan yang lainnya tergantung dari karakteristik dari sistem yang akan dikembangkan dan ukuran proyek. Keuntungan yang diperoleh dari pengembangan sistem tidak hanya berupa hal yang bisa diukur. Keuntungan yang tidak bisa diperoleh dari pengembangan proyek seperti kepuasan pelanggan, keputusan bisnis yang lebih baik, kualitas desain yang lebih baik dan lainnya.
Hasil dari analisa ekonomi didokumentasikan menjadi satu dalam dokumen studi kelayakan

Analisis Teknis
Pada aktivitas analisis teknis, seorang analis melakukan evaluasi secara teknisterhadap sistem serta mengumpulkan informasi mengenai reliabilitas, kinerja, pemeliharaan dan produktifitas dari sistem yang akan dikembangkan. Analisis meliputi penilaian viabilitas teknis dari sistem seperti teknologi apa yang akan dibutuhkan untuk membangun sistem, materi, metode, algoritma atau proses baru apa yang diperlukan oleh sisem, bagaimana masalah teknologi mempengaruhi sistem dan bagaimana resiko pengembangan sistem. Pemodelan matematis atau teknik optimasi pada saat analisis teknis dapat digunakan untuk mempermudah analis dalam menggambarkan sistem yang akan dikembangkan. Menurut Blanchard dan Fabrycky ada beberapa criteria penggunaan model selama analisis teknis pada sistem, yaitu:
§  Model harus mewakili sistem yang sedang dievalusi dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.
§  Model harus menggambarkan faktor-faktor yang relevan dengan masalah yang ada dan hindari faktor yang tidak penting.
§  Model harus dibuat komprehensif dengan memasukkan semua factor yang relevan dan sistem harus mampu memberikan hasil yang sama.
§  Desain   model   harus   sederhana   supaya   memungkinkan pengimplementasian yang tepat waktu dalam pemecahan masalah.
§  Desain model harus dapat mengantisipasi faktor-faktor yang memungkinkan adanya modifikasi dan atau perluasan terjadi pada sistem.
Hasil dari analisis teknis meruapakan dasar apakah pengembangan sebuah sistem akan diteruskan atau dihentikan.

Sumber:galaksi-pendidikan.blogspot.com
Related Posts

Related Posts

Post a Comment