-->
g2QFCKwavghUp2yzjKrIFwEeG13RASCerFTCMH35

Pengertian Application Layer Dan Cara Kerjanya


Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antara aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dan jaringan yang mendasarinya di mana pesan akan dikirim. Protokol Application Layer digunakan untuk pertukaran data antara program yang berjalan pada source dan host tujuan.



Dalam TCP/IP, lapisan aplikasi mengandung semua protokol dan metode yang masuk dalam lingkup komunikasi proses-ke-proses melalui jaringan IP (Internet Protocol) dengan menggunakan protokol lapisan transpor untuk membuat koneksi inang-ke-inang yang mendasarinya. Sedangkan dalam model OSI, definisi lapisan aplikasi lebih sempit lingkupnya, membedakan secara eksplisit fungsionalitas tambahan di atas lapisan transpor dengan dua lapisan tambahan: lapisan sesi dan lapisan presentasi. OSI memberikan pemisahan modular yang jelas fungsionalitas lapisan-lapisan ini dan memberikan implementasi protokol untuk masing-masing lapisan.
Penggunaan umum layanan lapisan aplikasi memberikan konversi semantik antara proses-proses aplikasi yang terkait. Contoh layanan aplikasi antara lain adalah berkas virtual, terminal virtual, serta protokol transfer dan manipulasi kerja.

Cara kerja dari Application layer
Mendefinisikan dan juga menelusuri cara kerja dari application layer jauh lebih mudah untuk dilakukan dibandingakan dengan mendefinisikan cara kerja dari lapisan atau layer lainnya di dalam jaringan. Pada dasarnya, application layer akan menerima perintah dari usernya, dengna bantuan aplikasi atau software tertentu untuk mengirimkan suatu pesan atau data ke komputer lainnya.
Begitupun sebaliknya. application layer akan menampilkan pesan atau data yang diterima oleh user dalam bentuk aplikasi atau software teretentu. Cara kerja dari layer application sangat mudah untuk diamati dibandingkan cara kerja layer lainnya.
Fungsi dari Application Layer
Application Layer sendiri memiliki beberapa fungsi dan tugas utama. Berikut ini adalah beberapa fungsi juga tugas utama dari Application Layer :
  1. Sebagai alat pengumpul informasi dan data yang dikrimkan melalui jaringan
Fungsi pertama, application layer merupakan lapisan atau layer yang berfungsi sebagai pengumpul keseluruhan informasi dan data yang diterima dan yang akan dikirim melalui sebuah jaringan. Ketika user akan menerima data (receiver / recipient) maka application layer akan mengumpulkan seluruh data yang telah sampai untuk kemudian dimunculkan di dalam aplikasi tertentu.
Begitupun sebaliknya, ketika user akan mengirimkan data, maka application layer akan mengumpulkan keseluruhan data di dalam aplikasi tertentu, dan kemudian meneruskan data tersebut ke presentation layer untuk didefinisikan dan diproses lebih lanjut ke dalam jaringan.
  1. Sebagai user interface dalam menampilkan data dan informasi
Fungsi berikutnya dari application layer adalah sebagai user interface. Apa gunaya pendefinisian data danpenyajian data yang dilakukan oleh layer presentation, namun user tidak dapat membaca dan melihat data tersebut? Karena itu, setelah presentation layer menyajikan data, application layer akan bekerja dalam menampilkan data yang tersaji tersebut di dalam sebuah user interface (bisa sebuah aplikasi, program, ataupun sistem – sistem tertentu), sehingga data yang tersaji bisa dilihat dan diamati langsung oleh usernya.

Software dan perangkat yang bekerja pada application layer
Application layer bekerja pada perangkat keras yang kita kenal sebagai komputer server ataupun komputer user, tergantung proses yang sedang berlangsung. Komputer server atau user sebelumnya haruslah memiliki software atau perangkat lunak yang mendukung.
Lapisan atau layer application ini bekerja dengan bantuan software – software dan aplikasi tertentu. Software dan aplikasi ini adalah program yang terinstall di dalam sebuah komputer, baik komputer penerima maupun pengirim. Beberapa program yang bekerja dengan menggunakan layer applikasi (application layer) tentunya sudah cukup akrab di telinga kita, seperti :
  • Email client (outlook, dan sebagainya)
  • Web browser (Mozilla, Chrome, dan sebagainya)
Ketika memahami bahwa application layer bekerja pada software dan program diatas, maka secara otomatis, application layer juga bekerja dengan bantuan beberapa macam protocol.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah web server, mail, FTP, DHCP, TELNET, DNS, SNMP.

1. Web Server (HTTP, HTTPS)
o HTTP (Hypertext Transfer Protocol, adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web(WWW).
Funsinya antara lain :
o  menjawab antara clientdan server.
o membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di host yang jauh (biasanya port 80).        Jaringan Komputer, Pertemuan 9   Sistem Informasi-UG
o HTTPS adalah versi aman dari HTTP, protokol komunikasi dari World Wide Web. HTTPS menyandikan data sesi menggunakan protokol SSL (Secure Socket layer) atau protokol TLS (Transport Layer Security). Pada umumnya port HTTPS adalah 443.
Fungsi : HTTPS melakukan enkripsi informasi antara browser dengan web server yang menerima  informasi. Memberikan perlindungan yang memadai dari serangan eavesdroppers (penguping), dan man in the middle attacks.

2. Mail (SMTP, POP3, IMAP)
o SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) merupakan salah satu protokol yang umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik (e-mail) di  Internet. MenggunakanTCP, port 25.
Fungsi : digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan e-mail dari e-mail klien ke email server, mengirimkan e-mail kepada lokal account, dan menyiarkan ulang email antara server-server SMTP.
o POP3 (Post Office Protocol version 3) sesuai dengan namanya merupakan protokol yang digunakan untuk pengelolaan mail.
Fungsi : digunakan untuk mengambil surat elektronik (email) dari server email. Menggunakan TCP, port 110.
o IMAP(Internet Message Access Protocol)
adalah protokol standar untuk mengakses/mengambil e-mail dari server. Lebih kompleks daripada POP3.
Fungsi : memilih pesan e-mail yang akan di ambil, membuat folder di server,  mencari pesan e-mail tertentu, menghapus pesan e-mail yang ada. 

3. FTP (File Transfer Protocol)
adalah sebuah protokol Internet yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork. FTP menggunakan protocol TCP port 21.
Fungsi :
Untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta  mengunduh berkas dari server FTP. 

4. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam  Jaringan Komputer, Pertemuan 9   Sistem Informasi-UG sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya, artinya DHCP tersebut berbenturan, karena potokol IP tidak mengizinkan 2 host memiliki IP yang sama.
Fungsi :
o Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di
jaringan akan mendapatkan alamat IPsecara otomatis dari serverDHCP.
o memberikan framework untuk disampaikan kepada client yang berisikan informasi
tentang konfigurasi jaringan.

5. TELNET(Telecommunication Network)
Adalah terminal interaktif untuk mengakses suatu remote pada internet.
Fungsi : digunakan untuk mengakses remote host melalui terminal yang interaktif 

6. DNS (Domain Name System)
Merupakan database terdistribusi yang diimplementasikan secara hirarkis dari sejumlah name servers .
Fungsi :
o menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis  data tersebar(distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet.
o address/name translation
o DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server  transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain. 

7. SNMP (Simple Network Management Protocol)
adalah standar manajemen jaringan pada TCP/IP.
Fungsi :
supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus yang berhubungan dengan perangkat jaringan    yang lain untuk mengumpulkan informasi dari mereka, dan mengatur bagaimana mereka beroperasi.

Sumber
dosenit-com
dwifebriantoadmojo.blogspot-com
Related Posts

Related Posts

Post a Comment