
Metrik adalah suatu nilai yang digunakan untuk mencapai suatu jaringan. Semakin nilai metrik maka akan memiliki jalur terbaik. Dua jenis metric yang digunakan beberapa routing protokol adalah:
Hop count Metode ini menghitung jumlah router yang harus dilalui paket sebelum sampai ke tujuan. Setiap router bernilai satu hop
Bandwith Menghitung akumulasi bandwitch tertinggi.



Dari Router 1 telah di setting secara manual untuk memprioritaskan 10.10.10.2 sebagai route ke 192.168.2.0. dengan cara diatas.
ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 10.10.30.2 2
ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 10.10.10.2 1
Angka 2 dan 1 di akhir perintah menunjukkan metric, route yang memiliki route terkecil akan didahulukan.
Jadi alur packet dari topologi diatas adalah :
PC A -> R0 -> R1 -> R2 -> PC B -> R2 -> R0 -> PC A.
atau
PC A -> R0 -> R1 -> R2 -> PC B -> R2 -> R1 -> R0 -> PC A.
Hal ini terjadi karena setting pada R2 masih setting default jadi metric dari kedua routenya masih default.
Sumber :kamdat05pens.wordpress-com