Microkernels
Microkernel adalah inti (kernel) dari operating
system yang paling sederhana, tidak ada fasilitas apapun, menjadikannya kernel
ini berukuran sangat kecil dan biasanya sangat stabil (hamper biasa dipastikan
tidak ada lagi bugsnya).
Kelebihan Microkernel
Kelebihan Microkernel
Interface yang seragam.
Proses tidak lagi dibedakan, baik atnara kernel-level
maupun user-level, karena semuanya berkomunikasi via message passing.
Extensibility.
Dapat ditambah fitur-fitur baru tanpa perlu compile ulang.
Flexibility.
Fitur-fitur yang ada dapat dikurangi, atau
dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Portability.
Dapat dilakukan proses porting ke prosesor lain
dengan sedikit usaha.
Reliability.
Karena menggunakan API sedikit, dapat
meningkatkan kualitas code di luar kernel.
Mendukung OS yang Object Oriented.
Sangat sesuai untuk mengembangkan sistem operasi yang
berorientasi pada objek seperti TRU64 UNIX, MacOSX, dan QNX.
Realtime Applications
Karena sistem microkernel menggunakan thread yang
dieksekusi secara parallel, microkernel sangat mudah mendukung aplikasi
realtime meskipun system sedang overloaded. Sedangkan pada arsitektur
monolithic, aplikasi realtime akan terputus-putus pada saat system overloaded.
Robustness/Keandalan Tinggi
Microkernel sangat sederhana, sehingga bisa
dipastikan bebas bugs. Selain itu proses di dalam microkernel berjalan secara
independent. Sehingga microkernel memiliki keandalan sangat tinggi, jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan monolithic. Oleh karena itu arsitektur microkernel
banyak dipakai pada aplikasi mission critical pada embedded system.
Security/Keamanan Tinggi