Model Client-Server
Mengimplementasikan sebagian besar
fungsi sistem operasi pada mode pengguna (user mode). Sistem operasi merupakan
kumpulan proses dengan proses-proses dikategorikan sebagai server dan client,
yaitu :
- Server, adalah proses yang
menyediakan layanan.
- Client, adalah proses yang
memerlukan/meminta layanan.
Proses client yang memerlukan
layanan mengirim pesan ke server dan menanti pesan jawaban. Proses server
setelah melakukan tugas yang diminta, mengirim hasil dalam bentuk pesan jawaban
ke proses client. Server hanya menanggapi permintaan client dan tidak memulai
dengan percakapan client. Kode dapat diangkat ke level tinggi, sehingga kernel
dibuat sekecil mungkin dan semua tugas diangkat ke bagian proses pemaka. Kernel
hanya mengatur komunikasi antara client dan server. Kernel yang ini popular
dengan sebutan mikrokernel.
- Kelebihan Client-Server Model:
a. Pengembangan dapat dilakukan
secara modular.
b. Kesalahan (bugs) di satu
subsistem (diimplementasikan sebagai satu proses) tidak merusak
subsistem-subsistem lain, sehingga tidak mengakibatkan satu sistem mati secara
keseluruhan.
c. Mudah diadaptasi untuk sistem
tersebar.
- Kekurangan Client-Server Model:
a. Layanan dilakukan lambat karena
harus melalui pertukaran pesan.
b. Pertukaran pesan dapat menjadi
bottleneck.
c. Tidak semua tugas dapat dijalankan di tingkat
pemakai (sebagai proses pemakai).