-->
g2QFCKwavghUp2yzjKrIFwEeG13RASCerFTCMH35

Pengertian Studi Kelayakan (Feasibility Study)

proyek
Pengertian Studi Kelayakan (Feasibility Study) 

Menurut Sutrisno (1982;75) Studi Keyakan (Feasibility study) adalah suatu studi atau pengkajian apakah suatu usulan proyek/gagasan usaha apabila dilaksanakan dapat berjalan dan berkembang sesuai dengan tujuannya atau tidak. Objek atau subjeck maters studi kelayakan adalah usulan proyek/gagasan usaha. Usulan proyek/gagasan usaha tersebut dikaji, diteliti, dan diselidiki dari berbagai aspek tertentu apakah memenuhi persyaratan untuk dapat berkembang atau tidak. Dalam studi kelayakan yang distudi (diteliti) misalnya aspek pemasaran, aspek tehnik, aspek proses termasuk input, out put dan pemasaran, aspek komersial, aspek yuridis, aspek social budaya, aspek paedagogis dan aspek ekonomi.



Sementara itu, Yacob Ibrahim (1998;1) mengemukakan bahwa Studi Kelayakan (feasibility study) adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha /proyek dan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha /proyek yang direncanakan. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari gagasan usaha/proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun dalam arti social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha/proyek dalam arti social benefit tidak selalu menggambarkan dalam arti financial benefit, hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan. 



Dari kedua pendapat tentang pengertian Studi Kelayakan diatas dapatlah disimpulkan bahwa studi kelayakan adalah kegiatan menganalisa, mengkaji dan menelilti berbagai aspek tertentu suatu gagasan usaha/proyek yang akan dilaksanakan atau telah dilaksanakan, sehingga memberi gambaran layak (feasible-go) atau tidak layak (no feasible-no go) suatu gagasan usaha/proyek apabila ditinjau dari manfaat yang dihasilkan (benefit) dari proyek/gagasan usaha tersebut baik dari susut financial benefit maupun social benefit (Iwan Mardi; 2003).



A. Tahapan Studi Kelayakan

Tujuan setiap studi kelayakan adalah mengadakan penilaian terhadap suatu gagasan usaha/proyek. Penilaian tersebut kemudian dianalisan dan dievaluasi atau dibandingkan dengan yang baik atau dengan yang ideal termasuk dibandingkan dengan tujuan yang hendak dicapai, persyaratan yang bai serta standar yang seharusnya. 



Sutrisno (1982;75) menyatakan, dalam melakukan analisa studi kealayakan terbagi atas beberapa tahap yaitu :



1. Tahap Persiapan

Tahap ini adalah tahap untuk menentukan apakah studi kelayakan untuk suatu atau beberapa usulan proyek perlu diadakan atau tidak. Pada tahap ini merupakan bahagian dari desain penelitian (Research Design) yang meliputi seluruh proses perencanaan dan pelaksanaan studi penelitian.



2. Tahap Penelitian

Tahap penelitian adalah tahap bekerja dilapangan untuk pengumpulan data baik kuantitatif maupun kualitatif.



3. Tahap Tabulasi dan Penyusunan Data

Tahap ini sesungguhnya tidak memerlukan tersendiri melainkan dapat dilakukan segera setelah penelitian dimulai. Sesudah mendapatkan data, data dikukmpulkan dan dikelompokan menjadi dua yaitu data primer dan data skunder. Data-data yang telah terkumpul kemudian ditabulasi atau disusun berdasarkan sistematika atau tujuan penelitian. 



4. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan

Sesudah semua data terkumpul dan ditabulasi, data-data tersebut diolah dan dianalisa kemudian disusun kedalam sebuah laporan. Berhasilnya suatu penelitian dan juga studi kelayakan terutama ditentukan pada kualitas laporan yang dibuat. 



5. Tahap Evaluasi Proyek/Gagasan usaha

Tahap ini adalah membandingkan data-data yang telah terkumpul dengan persyaratan-persyaratan bagi berdiri dan berkembangnya proyek/gagasan usaha yang diusulkan. Evaluasi ini merupakan tehnis penghitungan untuk membandingkan data yang terkumpul dengan criteria yang digunakan.



Inti dari tahapan tersebut adalah segala macam aspek yang relevan dengan studi kelayakan dianalisa dengan membandingkan antara persyaratan atau standar yang ideal dengan data yang terkumpul, dipaparkan permasalahannya dan dikemukakan saran-saran untuk pemecahannya. 



B. Sistematika Studi Kelayakan

Tugas Studi Kelayakan dalam arti luas meliputi penilaian terhadap aspek komersial, aspek ekonomis dan aspek manajemen. Aspek komersial memperhitungkan seluruh penerimaan uang serta perkiraan penerimaan penjualan output yang dihasilkan, baik output utama dan output tambahannya dibandingkan dengan seluruh pengeluaran uang atau yang dinyatakan dengan uang oleh proyek yang bersangkutan. Aspek financial memperhitungkan sumber apakah yang dapat dipergunakan untuk membiayai proyek/gagasan usaha yang diusulkan dan bagaimana pengembaliannya apabila menggunakan kredit atau modal asing (Sutrisno, 1982;111).



Yacob Ibrahim dalam bukunya yang berjudul Studi Kelayakan Bisnis (1998) menguraikan bahwa untuk menyusun studi kelayakan dilakukan penilaian dari beberapa aspek antara lain aspek marketing (pemasaran), aspek teknis produksi, aspek manajemen, aspek lingkungan dan aspek keuangan (1998;3).



Pendapat Yacob Ibrahim senda dengan pendapat yang dikemukakan oleh Siswanto Sutojo (2000;8) bahwa sanya focus utama studi kelayakan terpusat pada empat (4) macam aspek, yaitu :

1. Pasar dan pemasaran barang dan jasa yang akan dihasilkan proyek/gagasan usaha.

2. Produksi, tekhnis dan teknologis

3. Manajemen dan Sumber daya manusia

4. Keuangan dan ekonomi.



Dari kedua pendapat diatas dapat digeneralisasikan bahwasanya dalam menyusun sebuah studi kelayakan harus meliputi sekurang-kurangnya aspek-aspek sebagai berikut :

1. Aspek pasar dan pemasaran

2. Aspek tehnis dan tekhnologis

3. Aspek organisasi dan manajemen

4. Aspek ekonomi dan keuangan



Keempat aspek penelitian studi kelayakan diatas mempunyai bobot yang sama. Kesimpulan dan kelayakan proyek/gagasan usaha yang direncanakan harus didasarkan pada integrasi hasil temuan semua aspek. Kalau penelitian aspek pemasaran ditempatkan pada urutan pertama pada kegiatan studi kelayakan, hal itu disebabkan karena tanpa kepastian jumlah permintaan dipasar yang cukup guna menyerap barang atau jasa yang akan dihasilkan proyek/gagasan usaha tidak ada gunanya meneliti kelayakan investasi lebih lanjut. Oleh karena itu, penelitian aspek demi aspek tersebut diatas akan diuraikan secara rinci dan mendalam.

Feasibility Study atau Studi Kelayakan untuk sebuah proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Devinisi keberhasilan disini sangat tentatif tergantung dari segi apa proyek dijalani, sebagian besar investasi swasta dapat dikatakan berhasil ketika tujuan utama dimana manfaat ekonomis dapat dicapai sedangkan pada sisi pemerintahan biasanya bertujuan non provit dimana keberhasilan dicapai ketika proyek tersebut dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Studi kelayakan menggunakan sistem pengana manfaat dan pengorbanan (cost and benefit analysis) termasuk didalamnya semua manfaat dan pengorbanan sosial (social cost and social benefit). Pada umumnya studi kelayakan pada proyek menyangkut 3 aspek yakni manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri, manfaat ekonomis proyek tersebut bagi negara tempat proyek itu dilaksanakan, dan manfaat sosial bagi masyarakat disekitar proyek tersebut.
Dengan adanya investasi yang menyangkut pengeluaran modal (capital expenditure) yang besar maka studi kelayakan sangat diperlukan agar berhati-hati jangan sampai proyek tersebut gagal setelah terlanjur menginvestasikan dana namun teryata tidak menguntungkan, biasanya proyek akan dihentikan atau dijual kepada pihak lain,beberapa sebab yang mengakibatkan suatu proyek menjadi tidak menguntungkan (gagal) yakni :
  1. kesalahan perencanaan
  2. Kesalahan dalam menaksir pasar yang tersedia
  3. kesalahan dalam memperkirakan teknologi yang tepat dipakai
  4. kesalahan dalam memperkirakan kontinuitas bahan baku
  5. kesalahan dalam memperkirakan tenaga kerja
  6. sebab eksternal seperti perubahan situasi politik, ekonomi, sosial, bencana alam dan spekulasi
untuk meminimalisir berbagai kegagalan dalam proyek, maka seringkali proyek-proyek besar semakin memperlukan data studi kelayakan dengan variabel semakin kompleks sehingga untuk menjaganya biasanya studi dilakukan dalam dua tahap yakni tahap pendahuluan dan tahap keseluruhan. Dalam studi kelayakan hal-hal yang perlu diketahui adalah :
  • Ruang lingkup kegiatan proyek
  • Cara proyek dilakukan
  • Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasil seluruh proyek
  • Sarana yang diperlukan proyek
  • Hasil kegiatan proyek serta biaya yang harus ditanggung
  • Akibat-akibat baik yang bermanfaat maupun yang merugikan
  • Analisa resiko dari berbagai aspek
  • Langkah-langkah rencana yang mulai dari jadwal masing-masing kegiatan sampai dengan proyek investasi siap berjalan.
Terdapat beberapa faktor utama yang mempengaruhi intensitas studi kelayakan :
  1. Besarnya dana yang ditanamkan, semakin besar proyek maka akan semakin besar dana yang diperlukan. Sebagai contoh proyek pengerukan batu bara memerlukan dana yang lebih besar daripada proyek pembangunan showroom mobil.
  2. Tingkat ketidakpastian proyek, semakin sulit kita memperkirakan penghasilan penjualan, biaya, aliran kas dan lain-lain maka kita harus semakin berhati-hati dalam melakukan studi kelayakan.
  3. Kompleksitas unsur-unsur yang mempengaruhi proyek, setiap proyek dipengaruhi dan mempengaruhi berbagai macam unsur lain baik eksternal maupun internal, semakin kompleks unsur-unsur tersebut maka studi kelayakan harus dilakukan secara teliti dan hati-hati.
Aspek dasar dalam studi kelayakan antara lain :
  • Aspek Pasar yang mencangkup konsep pokok tujuan/market yang ingin dicapai, metode pengukuran dan peramalan permintaan, strategi bersaing perusahaan dominan, dan strategi optimalisasi marketing mix
  • Aspek Teknis yang mencangkup aspek teknis proyek dan analisa teknis
  • Aspek Manajemen yang mencangkup manajemen pembangunan proyek dan manajemen dalam operasi
  • Aspek Keuangan yang mencangkup kebutuhan dan sumber dana, aliran kas proyek, kriteria penilaian investasi, resiko dalam investasi, keterbatasan dana dan hubungan antar proyek dan biaya modal (cost of capital)
  • Aspek Ekonomi yang mencangkup analisis ekonomis dan
  • Penulisan laporan studi kelayakan
Sumber :medikasakinah.wordpress-com
globallavebookx.blogspot-com
Related Posts

Related Posts

Post a Comment